Jumat 12 Jan 2018 00:07 WIB

Inggris Janji Kurangi Sampah Plastik pada 2042

Perdana Menteri Inggris Theresa May.
Foto: AP Photo/Sang Tan
Perdana Menteri Inggris Theresa May.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris Theresa May pada Kamis (11/1) berjanji akan menghilangkan sampah plastik yang dapat dihindari pada 25 tahun mendatang, dalam upaya mengalihkan fokus pemerintahannya atas Brexit ke agenda domestik yang lebih luas.

Setelah berbulan-bulan topik yang didominasi oleh Brexit, skandal dan pemilihan yang tidak tepat, May akan mencoba menunjukkan bahwa dia memiliki pegangan pada isu-isu domestik untuk melawan meningkatnya popularitas Partai Buruh oposisi.

Dalam sebuah pidato di lingkungan pemerintahannya, May akan mengumumkan rencana menutup pembebasan, yang berarti pengecer dengan kurang dari 250 karyawan tidak perlu mengenakan biaya lima pence untuk kantong plastik sekali pakai. Sampah plastik yang dapat dihindari adalah istilah yang digunakan industri untuk menggambarkan produk termasuk kantong plastik, sedotan, pengaduk kopi, botol soda dan air minum, serta sebagian besar kemasan makanan.

May juga akan mendesak pasar swalayan untuk memperkenalkan lorong bebas plastik, di mana semua makanan tidak terbungkus dan mengumumkan sebuah konsultasi mengenai perubahan pada pranata pajak untuk membantu mengurangi penggunaan barang plastik sekali pakai lainnya.

"Ini benar-benar salah satu momok lingkungan yang besar di zaman kita," kata May, menurut kutipan pidato yang dikeluarkan oleh kantornya.

"Di tahun-tahun mendatang, saya pikir orang akan terkejut melihat bagaimana hari ini kita membiarkan begitu banyak plastik diproduksi berlebihan," katanya menambahkan.

May mengatakan lebih dari satu juta burung dan lebih dari 100 ribu mamalia laut lainnya dan kura-kura mati setiap tahun karena memakan dan terjerat dalam sampah plastik, sementara satu dari tiga ikan yang tertangkap di Selat Inggris mengandung potongan plastik.

Pada 2015, Inggris memperkenalkan biaya lima pence untuk semua kantong plastik sekali pakai yang disediakan oleh toko-toko besar, yang menyebabkan pengurangan 83 persen kantong plastik Inggris yang digunakan pada tahun pertama. Awal pekan ini, sebuah larangan pada butiran plastik yang digunakan dalam produk kosmetik dan perawatan pribadi mulai berlaku di seluruh Inggris.

Kekhawatiran tentang penggunaan berlebihan 2,5 miliar cangkir kopi sekali pakai setiap tahun juga telah diajukan oleh juru kampanye, dan komite audit lingkungan minggu lalu mengajukan 25 pence sebagai "Biaya Latte" untuk dikenakan ke dalam harga minuman panas. Menteri Lingkungan Inggris Michael Gove menunjukkan bahwa ia siap mempraktikkan apa yang disampaikan, dengan mengangkat sebuah rapat kabinet pada awal pekan ini untuk menekan cangkir kopi yang dapat digunakan kembali.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement