Selasa 09 Dec 2014 07:58 WIB

Kasus Ebola di Sierra Leone Jadi yang Terbanyak

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Hazliansyah
Medical staff working with Medecins sans Frontieres (MSF) prepare to bring food to patients kept in an isolation area at the MSF Ebola treatment center in Kailahun, Sierra Leone July 20, 2014. (File photo)
Foto: Reuters/Tommy Trenchard
Medical staff working with Medecins sans Frontieres (MSF) prepare to bring food to patients kept in an isolation area at the MSF Ebola treatment center in Kailahun, Sierra Leone July 20, 2014. (File photo)

REPUBLIKA.CO.ID, SIERRA LEONE -- Kasus Ebola di Sierra Leone jadi yang terbanyak, diatas negara tetangganya Liberia. WHO, Senin (8/12) memperkirakan jumlah memperkirakan jumlah kumulatif kasus sejak dimulai wabah pada Maret lalu yaitu 7.780 di Sierra Leone dan 7.719 di Liberia.

Di negara sebelahnya, Guinea, jumlah kasus mencapai 2.283. Saat ini virus telah menewaskan sekitar 6.300 orang di tiga negara tersebut. Setengahnya berasal dari Liberia.

Pada Senin, WHO mengatakan target 60 hari untuk merawat 70 persen dari korban terinfeksi dan memakamkan 70 persen korban tewas telah tercapai. Meski demikian, target tersebut gagal di Sierra Leone.

WHO mencatat Ebola adalah wabah paling mematikan sejak pertama kali diidentifikasi pada 1976. Ebola menyebabkan muntah, pendarahan dan diare. Korban menginfeksi orang lain melalui kontak cairan tubuh seperti darah dan ludah. 

Gejala Ebola meliputi demam, pendarahan dan kegagalan sistem syaraf pusat. Masa inkubasi virus yaitu 21 hari. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement