REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Lebih dari satu juta pengungsi dan migran telah menyelamatkan diri ke Eropa melalui laut pada 2015, kata Komisariat Tinggi PBB Urusan Pengungsi (UNHCR) pada Kamis (31/12).
Jumlah paling akhir UNHCR tersebut memperlihatkan sebanyak 1.000.573 orang telah mencapai Eropa pada 2015, terutama ke Yunani dan Italia. Dan 84 persen dari mereka yang tiba di Eropa datang dari 10 negara utama di dunia penghasil pengungsi.
Dilansir Xinhua separuh dari mereka yang menyeberangi Laut Tengah pada 2015 adalah orang Suriah yang menyelamatkan diri dari perang di negeri mereka. Orang Afghanistan berjumlah 20 persen dan orang Irak tujuh persen.
UNHCR juga melaporkan banyak pengungsi dan migran naik kapal sangat tidak layak dan berbahaya yang dioperasikan oleh penyelundup. Di antara mereka, 3.735 orang hilang, dan diduga tenggelam hingga tewas.
"Lebih dari satu juta orang telah mendarat di berbagai pantai Eropa. Mereka melarikan diri dari perang dan penghukuman, dan mencari kehidupan yang lebih baik buat keluarga mereka," kata Vincent Cochetel, Direktor Biro UNHCR di Eropa.
Dijelaskan lebih lanjut, tragisnya, lebih dari 3.700 orang anak kecil, perempuan dan pria tidak selamat dalam perjalanan penuh bahaya melalui laut dan harapan mereka untuk menjalani hidup baru punah.
Selain penyeberangan melalui laut, menurut data UNHCR jumlah yang dikeluarkan belum ini juga memperlihatkan sebanyak 34.000 orang lagi telah menyeberang dari Turki ke Bulgaria dan Yunani melalui darat.
Orang yang kehilangan tempat tinggal akibat perang dan konflik saat ini berjumlah paling banyak di Barat dan Eropa Tengah sejak krisis Balkan pada 1990-an, saat konflik meletus di beberapa republik bekas Yugoslavia, kata lembaga dunia tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
