Jumat 22 Jul 2016 15:23 WIB

Pidato Trump Tebar Kekhawatiran

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Bilal Ramadhan
Donald Trump
Foto: AP Photo
Donald Trump

REPUBLIKA.CO.ID, CLEVELAND -- Donald Trump telah bersumpah akan membuat Amerika jadi negara yang lebih aman jika ia jadi presiden. Ia berjanji akan menumpas segala ancaman yang dihadapi AS.

"Kejahatan dan kekerasan yang merundung negeri ini akan segera berakhir," kata dia di Cleveland.

Trump mengatakan kebijakan-kebijakannya akan membawa era baru dimana rakyat Amerika selalu didahulukan. Pidato Trump ini menyusul satu hari setelah Senator Ted Cruz memutuskan tidak mendukungnya.

Cruz yang menjadi lawan kuatnya saat bersaing untuk nominasi diolok-olok oleh pendukung Trump. Tokoh senior Republik lainnya, seperti mantan presiden George HW Bush dan George W Bush tetap memilih jauh-jauh dari konvensi.

Ini adalah bentuk protes mereka pada Republik karena memberikan posisi nominasi pada orang yang selalu mereka tentang. Trump berharap pidatonya akan meredakan ketegangan yang ada dan mempersatukan partai.

Pidato Trump berlangsung selama satu jam. Ia menyoroti sektor keamanan yang menurutnya tidak stabil karena ancaman radikal Islam. Ia juga menyebut imigran yang tak terdokumentasi dan perjanjian perdagangan yang merugikan rakyat Amerika adalah masalah.

"Kita akan meminpin negara ini kembali pada keamanan, kesejahteraan dan perdamaian," kata milyarder New York ini.

Trump mengatakan Amerika tetap akan jadi negara yang hangat dan dermawan. Namun tetap berpegang teguh pada hukum yang berlaku. Dalam pidatonya ia menggambarkan rencana 'put America first'.

Rencana tersebut diantaranya membangun dinding tangguh untuk menghentikan imigrasi ilegal, geng dan obat-obatan. Menurutnya hampir 180 ribu imigran ilegal memiliki catatan kriminal dan mengancam penduduk.

Tak lengkap pidato Trump tanpa menyinggung rival utamanya, Hillary Clinton dari Demokrat. Trump menuduh Clinton sebagai orang yang pantas disalahkan atas kacaunya kondisi Amerika dan dunia.

Mantan menteri luar negeri ini disebutnya pembawa kematian, kehancuran dan kelemahan. Trump mengatakan kebijakan Clinton hanya akan membawa amnesti massal, imigrasi massal dan massa yang tidak taat hukum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement