Selasa 02 Aug 2016 06:05 WIB

Sisi Kelam Pemberantasan Narkoba Duterte, Lahirnya Petrus-Petrus Filipina

Olaires menangisi jasad suaminya yang tewas ditembak orang tak dikenal.
Foto: Reuters
Olaires menangisi jasad suaminya yang tewas ditembak orang tak dikenal.

REPUBLIKA.CO.ID,  Gambar Jennely Olaires menangis sambil memeluk jasad suaminya yang dibunuh penembak misterius (petrus) menjadi viral di Filipina. Ia diduga merupakan korban dari upaya Presiden Filipina memberantas narkoba di negara itu.

Duterte yang juga dijuluki "the punisher" sejak masa kampanye telah berjanji kepada 16 juta warga Filipina akan menghabisi para bandar narkoba.

Duterte membuktikan ucapannya. Ratusan tersangka pengedar dan bandar narkoba telah terbunuh sejak ia resmi menjabat satu bulan lalu. Enam orang terbunuh dalam satu malam di Filipina, salah satu di antaranya yakni Michael Siaron (29 tahun), suami dari Olaires yang tewas ditembak oleh orang tak dikenal.

Duterte menyebut gambar tangisan Olaires melodramatik. "Seorang memanggil saya, Michael telah ditembak, saya berlari untuk melihatnya." ujar Olaires (26 tahun).

"Pikiran saya terus berputar. Ini pasti buka ia (Michael). Kamu tak pantas untuk mendapatkan ini, masih banyak yang pantas daripada kamu," kenang Olaires saat menemukan jasad suaminya.

Fotografer berada di dekatnya di belakang penjagaan polisi saat ia memeluk jasad suami. Sepotong karton bertuliskan "pusher" atau ditengarai bermakna pendorong orang pakai narkoba berada di sisinya.

Baca juga, Duterte, Presiden Filipina Terpilih yang Merengek di Makam Ibu.

Polisi mengatakan 316 bandar narkoba terbunuh dari 1 sampai 27 Juli, 195 di antaranya tewas dengan main hakim sendiri. Kelompok hak asasi manusia memperkirakan jumlahnya bisa dua kali lipat.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement