Jumat 21 Jul 2017 09:46 WIB
Picu Kemarahan Masyarakat Australia

Polisi: Penembakan Perempuan Itu tidak Seharusnya Meninggal

PM Australia yang baru Malcolm Turnbull.
PM Australia yang baru Malcolm Turnbull.

REPUBLIKA.CO.ID, MINNEAPOLIS -- Kepala Kepolisian Minneapolis mengatakan, penembakan mematikan terhadap perempuan Australia yang tidak bersenjata oleh seorang polisi muda mencederai departemen pelatihan dan tata laksana. Menurut dia, korban "tidak seharusnya meninggal".

Kematian Justine Damond (40 tahun) akibat satu tembakan yang mengenai perutnya yang ditembakkan melalui jendela terbuka dari mobil petugas patroli, memicu kemarahan keluarga korban dan masyarakat di Australia dan Amerika Serikat.

Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull menyebut peristiwa itu "sangat mengguncang" dan "tidak diperkirakan". "Justine tidak seharusnya meninggal," kata Kepala Polisi Minneapolis Janee Harteau kepada wartawan pada Kamis, dalam jumpa pers pertama mengenai penembakan tersebut.

Harteau meminta maaf kepada tunangan Damond atas jatuhnya korban jiwa dan menambahkan bahwa aksi yang dilakukan oleh petugas Mohamed Noor yang melepas tembakan mematikan merupakan "tindakan perorangan".

Dia menjelaskan, bahwa kamera yang melekat di tubuh dua orang petugas seharusnya diaktifkan. Belum diketahui apakah ada rekaman video mengenai penembakan itu.

Damond diketahui menelepon polisi untuk melaporkan kemungkinan terjadi pelecehan seksual di rumah tetangganya, sesaat menjelang tengah malam pada Sabtu lalu.

Jumpa pers oleh Harteau dilakukan beberapa jam setelah seorang pengacara yang membela korban penembakan dalam kasus lain mengatakan disewa oleh keluarga Damond.

Pengacara Bob Bennertt memenangkan ganti rugi mendekati tiga juta dolar AS pada Juni untuk membela pengendara motor berkulit hitam, Philando Castiile asal St. Paul, Minnesota di pinggiran St. Anthony. Castile mati ditembak oleh petugas pada Juli 2016 di pemberhentian lampu lalu lintas.

"Biasanya orang yang menelepon polisi ketika memakai baju tidur bukanlah penyerang, khususnya bila dia seorang penyembuh spiritual," kata Bennett dalam wawancara melalui telepon.  Damond memiliki perusahaan meditasi dan pendampingan hidup.

"Anda tidak boleh menembak orang yang tidak bersenjata dan menelepon polisi," kata Bennett.

Dia menambahkan, bahwa keluarga korban akan menanti hingga petugas selesai melakukan penyelidikan kasus penembakan itu sebelum memutuskan apakah akan mengajukan gugatan hukum perdata.

Ia mengatakan, bahwa keluarga Damond juga belum melakukan upacara pemakaman dan jenazah korban masih berada di rumah duka untuk pemeriksaan.

Petugas polisi Noor menampik pemeriksaan oleh biro kejahatan Minnesota. Sedangkan pengacaranya menyampaikan, bahwa Noor menyatakan belasungkawa kepada keluarga Damond dan menolak membahas soal penembakan itu.

Kematian Damond menjadi kasus ketiga dalam kasus penembakan mematikan oleh petugas di kepolisian Minnesota dalam waktu kurang dari dua tahun.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement