Kamis 18 Jan 2018 17:45 WIB

Polisi Israel Izinkan Warga Yahudi Beribadah di Al-Aqsha

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Teguh Firmansyah
Kompleks Masjid Al Aqsha.
Foto: AP
Kompleks Masjid Al Aqsha.

REPUBLIKA.CO.ID, JERUSALEM -- Kepolisian Israel mengizinkan penduduk Yahudi untuk masuk ke halaman kompleks masjid Al-Aqsa dan melakukan ritual keagamaan di sana, Rabu (17/1). Seperti dilansir kantor berita Palestina, WAFA, peristiwa ini belum pernah terjadi sebelumnya.

Pejabat Wakaf Islam Firas al-Dibs mengatakan sebuah video menunjukkan orang-orang Yahudi berdoa di kompleks tersebut selama jam-jam kunjungan. Sementara polisi berdiri tanpa melakukan apapun untuk menghentikan mereka.

Pejabat Muslim Waqf telah menyatakan keprihatinan atas perubahan kebijakan Israel mengenai pengunjung non-Muslim ke kompleks suci umat Islam tersebut di Yerusalem. Dalam perjanjian, penduduk Yahudi seharusnya dilarang beribadah di sana.

Pada Selasa, polisi Israel mencegah petugas Waqf untuk melakukan pekerjaan rekonstruksi di masjid sehingha bagian yang rusak tidak bisa diperbaiki. Instalasi listrik tetap padam sehingga penduduk Muslim beribadah dalam gelap.

Baca juga, Ini Skenario Penghancuran Masjid Al-Aqsha.

Kepolisian Israel juga mengancam pekerja akan ditangkap jika mereka bersikeras melakukan pekerjaan di masjid atau fasilitasnya. Yordania yang merupakan penjaga tempat suci di Yerusalem Timur yang diduduki mengkritik keras intervensi polisi Israel dalam urusan internal di Masjid Al-Aqsa.

Kepala Masjid Al-Aqsa, Sheikh Omar Kiswani mengatakan dalam demonstrasi bahwa keputusan tersebut tidak adil dan tidak ada gunanya. Dia mengatakan ini adalah tugas dan hak Awqaf Islam untuk menjaga masjid. Apa yang dilakukan Israel merupakan pelanggaran.

Koordinator media Awqaf Islam, Feras Debes mengatakan seorang perwira polisi Israel memaksa masuk ke kantor konstruksi. Ia memberi tahu staf bahwa semua pekerjaan pemeliharaan di kompleks suci dilarang sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Petugas polisi juga memberi tahu bahwa wakil direktur konstruksi Awqaf Taha Awidah akan ditahan jika karyawan melakukan pekerjaan pemeliharaan di lokasi tersebut. Polisi tidak memberikan alasan untuk perintah ini.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement