Sabtu 25 Nov 2017 10:37 WIB

Irak, UAE dan Libya Kutuk Serangan Bom di Masjid Sinai

 Sebuah gambar ambil yang diambil dari rekaman video menunjukkan orang-orang berkumpul di luar masjid yang diserang di kota utara Arish, Semenanjung Sinai, Mesir, Jumat (24/11).
Foto: EPA/Stringer
Sebuah gambar ambil yang diambil dari rekaman video menunjukkan orang-orang berkumpul di luar masjid yang diserang di kota utara Arish, Semenanjung Sinai, Mesir, Jumat (24/11).

REPUBLIKA.CO.ID, BAGHDAD -- Irak, Uni Emirat Arab (UAE) dan Libya pada Jumat (24/11) mengutuk keras serangan terhadap satu masjid di Provinsi Sinai Utara, Mesir, sehingga menewaskan dan melukai ratusan orang yang sedang beribadah.

"Kementerian Luar Negeri Irak mengkonfirmasi solidaritasnya buat Republik Mesir, yang bersaudara, dan menyampaikan belasungkawa tulusnya kepada keluarga syuhada dan mendoakan agarorang yang cedera cepat sembuh," kata Kementerian Luar Negeri Irak di dalam satu pernyataan.

Kementerian itu kembali mengeluarkan seruan bagi "penghapusan terorisme dan sumber intelektual ekstremisnya, yang mengincanr orang yang tak berdosa di seluruh dunia," kata pernyataan tersebut, sebagaimana dikutip Xinhua, Sabtu (25/11).

Pada Jumat (24/11) pagi, beberapa tersangka gerilyawan meledakkan bahan peledak dan melepaskan tembakan ke arah orang yang sedang beribadah di dalam satu masjid, selama Shalat Jumat, di Desa Rawda di Provinsi Sinai Utara, Mesir. Sedikitnya 235 orang tewas dan lebih dari 100 orang lagi cedera.

UAE pada hari yang sama juga mengutuk serangan teror di Sinai Utara, demikian laporan media setempat.

"UAE mengutuk keras kejahatan teror ini, yang bertolak-belakang dengan semua prinsip dan nilai kemanusiaan, ajaran Islam dan agama wahyu," kata Kementerian Urusan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional UAE di Abu Dhabi dalam satu pernyataan.

Kementerian itu mengungkapkan kepalsuan pernyataan kelompok fanatik yang mengenakan kedok agama untuk membenarkan aksi kejam mereka, sementara Agama Islam tak bersalah, kata Kementerian tersebut. UAE, yang menyampaikan pengutukan mendalamnya terhadap aksi kejam itu dan penolakannya selamanya terhadap semua bentuk kekerasan dan teorrisme, kembali menegaskan dukungan kuat dan solidaritasnya buat Mesir, tambah pernyataan tersebut.

"Aksi pengecut semacam itu takkan merusak keinginan rakyat Mesir dan desakannya bagi penanganan terus-menerus dan sepenuhnya pelaku teror yang tak memiliki negara, tak mempunya moral atau agama," kata Kementerian tersebut.

UAE juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga orang yang tewas dan cedera, rakyat dan Pemerintah Mesir, dan mendoakan semua orang yang cedera dalam serangan itu segera sembuh.

Dalam kesempatan terpisah, Perdana Menteri Libya Fayez Serraj, yang didukung PBB, mengutuk serangan terhadap satu masjid di Sinai. "Perdana Menteri Fayez Serraj mengutuk keras serangan teror pengecut terhadap Masjid Ar-Rawda di Sinai Utara pada Jumat," kata kantor Serraj dalam satu pernyataan.

"Kejahatan mengerikan terhadap Rumah Tuhan ini hanya bisa dilakukan oleh mereka yang tak memiliki moral agama dan kemanusiaan," tambah pernyataan itu.

Serraj menyampaikan belasungkawa kepada Presiden Mesir Abdel Fattah As-Sisi, Pemerintah Mesir, rakyat dan keluarga korban. Ia menegaskan, "Rakyat Libya mendukung saudara mereka di Mesir pada masa kritis ini," tambah pernyataan tersebut.

Mesir menderita gelombang serangan teror, kebanyakan berpusat di Sinai, tempat gerilyawan fanatik telah menewaskan ratusan polisi dan prajurit militer sejak militer menggulingkan presiden Mohamed Moursi, dari kubu Islam, pada 2013.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement