Sabtu 03 Feb 2018 05:35 WIB

AS Khawatirkan Penggunaan Senjata Kimia Pemerintah Suriah

Komisi Negosiasi Suriah menyebut senjata kimia digunakan pemerintah Assad

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Bilal Ramadhan
Jasad korban serangan senjata kimia di Ghouta, Suriah, Rabu (21/8).
Foto: AP/Shaam News Network
Jasad korban serangan senjata kimia di Ghouta, Suriah, Rabu (21/8).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) Jim Mattis mengatakan negaranya prihatin tentang potensi penggunaan senjata kimia sarin oleh pemerintah Suriah. Namun hingga saat ini, AS, kata dia, memang belum memiliki bukti terkait potensi ini.

Berbicara dengan awak media pada Jumat (2/2), Mattis mengungkapkan pemerintah Suriah telah berulang kali menggunakan klorin sebagai senjata. Dan tak menutup kemungkinan pemerintah Suriah nantinya akan memanfaatkan sarin sebagai senjata.

"Kami bahkan lebih khawatir tentang kemungkinan penggunaan sarin, (tapi) saya tidak memiliki bukti. Apa yang saya katakan adalah bahwa kelompok lain di lapangan, yakni lembaga swadaya masyarakat, pejuang, mengatakan bahwa sarin telah digunakan, jadi kami mencari bukti," kata Mattis menerangkan.

Namun Komisi Negosiasi Suriah (KNS), sebuah kelompok oposisi, menyatakan senjata kimia telah digunakan pemerintah Bashar al-Assad ketika melancarkan serangan di Ghouta. "Senjata kimia digunakan di Ghouta dan kami memiliki bukti,"ujar juru bicara KNS Yahya al-Aridi.

Petugas penyelamat dan kelompok medis yang bekerja di daerah kantong yang diduduki pemberontak di Ghouta Timur, dekat Damaskus, telah menuduh pasukan pemerintah menggunakan gas klorin tiga kali dalam sebulan terakhir, termasuk Kamis (1/2) dini hari. Namun tuduhan ini dibantah oleh pemerintah Suriah.

Pemerintah Suriah memang telah dituduh menjadi dalang di balik serangkaian serangan senjata kimia yang menewaskan warganya. Pada Agustus 2015, Dewan Keamanan PBB membentuk Mekanisme Investigasi Bersama (MIB) guna menyelidiki penggunaan senjata kimia di Suriah.

Dalam laporannya akhir tahun lalu, MIB menyatakan rezim pemerintah Suriah bertanggung jawab atas serangan senjata kimia yang terjadi di Khan Sheikhoun. Kala itu, serangan senjata mengandung sarin menyebabkan lebih dari 100 warga Suriah, termasuk di dalamnya anak-anak, tewas.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement