Senin 28 Mar 2011 16:08 WIB

Pasukan Pemerintah Kepung Pemberontak di Filipina Selatan

REPUBLIKA.CO.ID, COTABATO CITY, FILIPINA - Pasukan pemerintah Filipina mengepung sebuah kamp pemberontak kiri dan dalam satu misi. Pasukan berhasil menangkap seorang pemberontak di Filipina selatan pada Minggu, kata polisi Senin (28/3).

Tentara pemerintah mengejar pemberontak Tentara Rakyat Baru (NPA) yang terlibat dalam beberapa serangan di wilayah itu ketika mereka menemukan satu kamp di kota Prosperidad di provinsi Agusan del Sur, pada Minggu petang, kata direktur polisi wilayah Kepala Inspektur Reynaldo Rafal.

"Mereka meninggalkan perkemahan mereka sebelum pasukan kami tiba. Mereka bahkan meninggalkan beberapa harta benda mereka," kata Rafal.

Dalam satu misi terpisah, tentara pemerintah menangkap pejuang NPA bernama Louie Tejero di kotapraja Barobo di provinsi Surigao del Sur. NPA telah melancarkan kampanye gerilya di pedesaan selama lebih dari empat dekade.

Menurut perkiraan militer Filipina ada sekitar 4.700 gerilyawan NPA yang kini tersebar di lebih dari 60 provinsi di seluruh negara Asia Tenggara itu.

Pada bulan lalu, pemerintah Filipina dan pemberontak kiri melanjutkan pembicaraan perdamaian secara formal. Pembicaraan yang telah ditangguhkan selama enam tahun, digelar di Oslo, Norwegia, dalam upaya untuk mengakhiri pemberontakan yang berlarut-larut.

Beberapa hari sebelumnya, tiga pekerja bangunan tewas dan seorang lainnya luka-luka pada Jumat (25/3) dalam satu serangan yang dilakukan pemberontak kiri. Serangan dilakukan di kota yang kaya emas-tembaga Tampakan di Filipina selatan.

Juru bicara kepolisian wilayah, Inspektur Kepala Alexis Yap, mengatakan bahwa 10 pria bersenjata diyakini pemberontak PNA, menyergap sebuah konvoi lima truk pada sekitar pukul 13:30 waktu setempat di desa Danlag, menewaskan tiga pekerja dari sebuah perusahaan konstruksi. Seorang pria lain terluka dalam serangan itu. Pasukan pemerintah kemudian dikirim ke daerah itu untuk memburu pelaku.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement