Ahad 10 Apr 2011 13:15 WIB

Lho Kok...Korut Minta Warganya di Libya Jangan Pulang

Check Point yang dijaga para pemberontak Libya
Foto: AP
Check Point yang dijaga para pemberontak Libya

REPUBLIKA.CO.ID,  SEOUL -  Korea Utara memerintahkan warganya di Libya tidak pulang. Langkah ini dilakukan untuk memblokir berita-berita tentang pemberontakan di Dunia Arab sampai ke negara komunis itu, kata satu laporan, Ahad.

Pyongyang, dalam satu pesan yang dikirim ke kedutaannya di Libya mengemukakan kepada sekitar 200 pekerja Korea Utara (Korut) untuk tidak pulang dan mengikuti anjuran-anjuran pihak berwenang lokal, kata kantor berita Yonhap mengutip satu sumber yang dekat dengan urusan-urusan Korut.

"(Korut) melakukan hal itu karena khawatir berita-berita kerusuhan sipil akan menyebar di Korut," kata sumber itu yang dikutip Yonhap.

Negara komunis yang miskin itu mengirim para pekerja termasuk dokter, perawat dan buruh bangunan ke negara-negara yang kaya minyak termasuk Libya, Arab Saudi dan Kuwait untuk memperoleh uang asing yang sangat dibutuhkan, kata Yonhap.

Banyak negara yang telah mengevakuasi warga-warganya dari negara Afrika Utara itu sejak bentrokan berdarah meletus antara pemberontak dan pasukan yang setia kepada pemimpin Libya Muammar Gaddafi Februari lalu.

Pyongyang dan Tripoli mempertahankan hubungan diplomatik yang erat, dengan Qaddafi disebut di Korut sebagai "komrad revolusioner" dari pemimpin Kim Jong Il, kata para pembelot dari Korut.

Para pakar mengatakan Korut meningkatkan kampanyenya untuk menghambat informasi mengenai protes-protes prodemokrasi, khawatir hal itu dapat memicu pemberontakan yang sama di kalangan masyarakatnya sendiri terhadap dinasti Kim yang berkuasa.

Korut memperketat akses pengawasan pada internet dan usaha-usaha untuk menghambat sumber-sumber informasi lainnya tentang dunia luar, kendatipun DVD dan tape yang diselundupkan dari China telah mengikiskan rintangan-rintangan itu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement