Ahad 05 Jun 2011 15:00 WIB

Agustus, PM Jepang Mundur

REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO - PM Jepang Naoto Kan akan mengundurkan diri paling lambat Agustus mendatang. Demikian dinyatakan kantor berita Kyodo Sabtu (4/6).

Kan yang beraliran politik kiri tengah berjanji pada Kamis (2/6) lalu bahwa ia akan mengundurkan diri ketika Jepang pulih dari akibat gempa bumi dan tsunami yang terjadi awal Maret lalu. PM menyatakan hal itu untuk bertahan dari mosi tak percaya dari partai demokrat liberal (LDP) yang beraliran kanan tengah.

Akibat kegagalannya PM Naoto Kan menerima mosi tak percaya. Kan menghadapi situasi sulit karena menurut banyak orang Jepang ia tidak menanggapi bencana gempa bumi dan tsunami dengan serius. Bencana ini akhirnya menewaskan sekitar 23.000 orang.

Menurut Kyodo, Menteri Keuangan Yoshihiko Noda adalah salah satu kandidat terpenting yang akan menggantikan Kan. Sementara itu, di pusat tenaga nuklir Fukushima, tingkat radiasinya meningkat.

Sebuah robot di reaktor 1 mencatat radiasi setinggi 4000 millisievert per jam. Aktivitas radioaktif mungkin meningkat akibat uap yang keluar dari ketel pendingin.

Peningkatan radiasi ini membuat para staf tidak mungkin masuk ke reaktor. Jika mereka masuk ke reaktor, dalam waktu 4 menit mereka akan terkena dosis radiasi maksimal untuk setahun.

Selain itu Tepco - perusahaan yang mengelola Fukushima - juga mengkhawatirkan kolam pendingin radioaktif yang bisa saja banjir di musim hujan.

sumber : RNW
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement