Ahad 19 Jun 2011 09:58 WIB

Lupakan Masa Lalu, Teheran dan Kairo Perkuat Hubungan Sejawat

Red: cr01
Menteri Luar Negeri Iran, Ali Akbar Salehi.
Foto: Press TV
Menteri Luar Negeri Iran, Ali Akbar Salehi.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Menteri Luar Negeri Iran, Ali Akbar Salehi, mengatakan Teheran bertekad untuk memperkuat hubungan dengan Mesir, yang selama ini terhambat gara-gara tekanan asing di Kairo.

"Teheran dan Kairo bertekad memulihkan dan memperluas hubungan, tapi tekanan politik asing di Mesir telah menangguhkan prosedur-prosedurnya," kata Salehi sebagaimana dikutip kantor berita Fars, Sabtu (18/6).

Menurut Salehi, kedua negara telah mengumumkan kesiapan untuk lebih mengembangkan hubungan diplomatik bilateral, tapi kendala-kendala telah diberlakukan pada Kairo oleh sumber-sumber asing.

"Kami memahami situasi yang dihadapi Mesir," kata Salehi. "Hubungan akhirnya akan berlanjut antara kedua negara. Namun Mesir berkepentingan untuk mengambil lebih banyak waktu mengelola (situasi politik) dalam upaya menghilangkan tekanan politik."

 

Dalam sebuah pertemuan dengan mitra Mesir-nya pada konferensi Menteri Luar Negeri Gerakan Non-Blok (GNB) ke-16 di Indonesia pada Mei lalu, Salehi menyerukan normalisasi hubungan Teheran-Kairo. Ia menegaskan bahwa hubungan yang meningkat antara kedua negara merupakan kunci yang akan menguntungkan seluruh kawasan.

Menteri Luar Negeri Mesir, Nabil Al-Arabi, baru-baru ini mengatakan negaranya tertarik untuk membuka lembaran baru dalam hubungan dengan semua negara. "Parlemen Mesir mendatang akan membahas peningkatan hubungan diplomatik dengan Republik Islam Iran," kata Arabi.

Teheran memutuskan hubungan dengan Mesir setelah Kairo menandatangani Perjanjian Camp David 1978 dengan rezim Israel dan menawarkan suaka kepada raja Iran yang terguling, Mohammad Reza Pahlevi.

Akhir Januari lalu, rakyat Mesir menggelar protes besar-besaran di kota-kota besar terutama di Kairo—selama beberapa pekan—yang menyebabkan tergulingnya Presiden Hosni Mubarak dari kekuasaan pada tanggal 11 Februari. Peristiwa ini bertepatan dengan ulang tahun ke-32 Revolusi Islam Iran pada 1979.

sumber : Press TV

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement