REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH - Muhammad Saad Al-Beshi, salah satu algojo ternama di Arab Saudi, mengaku kebanyakan korban biasanya sudah pasrah ketika akan menjalani eksekusi pemancungan. Tapi, mereka tetap berharap pengampunan di detik-detik terakhir.
Tapi, percakapan terakhir antara Muhammad Saad Al-Beshi dan korban di tempat eksekusi pemancungan adalah dia memerintahkan kepada korban untuk mengucapkan syahadat.
''Hati dan pikiran mereka diambil dengan mengucapkan syahadat,'' katanya seperti dikutip Arab News. ''Ketika mereka menuju tempat eksekusi, kekuatan mereka semakin melemah. Saya kemudian membacakan perintah eksekusi lalu memberi aba-aba untuk memulai eksekusi.''
Muhammad Saad Al-Beshi memulai kariernya di penjara di Taif. Kerjanya adalah memborgol dan menutup mata terpidana sebelum menjalani eksekusi pancung. ''Karena latar belakang tersebut, saya mengembangkan semangat saya untuk menjadi algojo,'' katanya.