Kamis 21 Jul 2011 16:51 WIB

Rekrut Bocah Jadi Bomber, Alqaidah Siapkan Film Kartun

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Sebuah afiliasi dari Alqaidah mengungkapkan rencana untuk mengimplementasikan beberapa yang telah mereka sebut sebagai film pendek animasi layaknya Walt Disney. Proyek tersebut direncanakan untuk merekrut anak-anak untuk jaringan teror.

Salah satu adegan dari film pendek memperlihatkan seorang bocah laki-laki dengan mengenakan seragam perang berpartisipasi dalam penggerebekan, pembunuhan dan rencana teror. Hal tersebut merupakan langkah terbaru dari organisasi teror tersebut yang menggunakan multimedia sebagai media untuk merekrut calon-calon potensial.

Baru-baru ini, sebuah kelompok ekstremis yang berbasis di Yaman merilis sebuah majalah wanita online dengan tips make up dan kekudusan. Berita terkait film animasi tersebut telah dimumkan oleh sebuah kelompok yang menamakan dirinya Abu al-laith al-Yemen di situs berbahasa Arab Jihad al-shamouk, Yayasan Quilliam yang berbasis di London.

Quilliam, yang merupakan bentukan mantan anggota jihad dan sekarang memberantas ekstremisme, mengatakan bahwa kelompoknya berafiliasi dengan Alqaidah semenanjung Arab. "Itu seperti Disney, seperti film animasi untuk anak-anak yang akan mengisahkan cerita dari para nabi, cerita tentang perang suci dan propaganda antibarat," ujar Noman Benotman, mantan jihad yang memiliki jaringan ke Alqaidah dan sekarang menjadi analisis di Yayasan Quilliam.

"Tetapi saya rasa itu akan menjadi bumerang. Para keluarga akan marah bahwa Alqaida diarahkan kepada anak-anak mereka," sambungnya lagi.

Pejabat Itelijen Inggris menilai Alqaidah di semanjung Arab, terutama di Yaman merupakan cabang yang aktif di antara beberapa negara di dekatnya, sebagai ancaman yang signifikan.

Benotman mengatakan kelompok di balik proyek film tersebut sudah memasuki tahap final dan direncanakan akan didistribusikan via websites dan kepingan DVD. Pembuat film tesebut merilis empat adegan dalam film tersebut ke situs dalam bahasa Arab dan mengharapkan timbal balik dari para pengguna forum. "Sebagian besar setuju," ujar Benotman.

Roshonara Choudhry, mahasiswa yang dipenjara selama 15 tahun usai menikam dan melukai seorang anggota Parlemen Inggris pada Mei 2010, mengatakan kepada polisi bahwa ia telah mendengarkan 100 jam kursus online al-Awlaki.

Al-Awlaki juga telah dikaitkan dengan penembakan pada 2009 di Fort Hood, Texas, yang menewaskan 13 orang, terkait percobaan bom bunuh diri dari sebuah pesawat menuju Detroit dan plot baru lainnya ke Amerika Serikat dan Inggris.

sumber : AP/ USAtoday.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement

Rekomendasi

Advertisement