REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI – Arab Saudi setuju untuk menjual tiga juta barel minyak mentah ekstra kepada India untuk mengganti kemungkinan pengurangan pasokan oleh Iran. Pemerintah Iran mengurangi pasokannya karena India belum membayar tagihan senilai miliaran dolar.
Saudi Aramco, perusahaan minyak nasional Arab Saudi, akan memasok satu juta barel minyak ke sejumlah perusahaan minyak India seperti Essar Oil, Bharat Petroleum dan Hindustan Petroleum pada Agustus.
Kantor berita Press Trust of India melaporkan, kilang Mangalore India juga sedang dalam pembicaraan untuk kontrak volume yang sama. Teheran akhir bulan lalu memperingatkan pihaknya akan menghentikan pengiriman minyak ke India mulai bulan berikutnya kecuali sengketa pembayaran diselesaikan.
India adalah klien Iran terbesar kedua setelah China dan menyerap sekitar 20 persen dari ekspor minyak mentahnya. Namun perusahaan-perusahaan India selama lebih dari enam bulan kesulitan untuk membayar Teheran karena sanksi perbankan internasional yang dikenakan kepada Republik Islam itu menyangkut program nuklirnya.
Menurut pemerintah India, total tagihan yang belum dibayar sekarang lebih dari lima miliar dolar AS. Perdagangan tahunan antara India dan Iran mencapai sekitar 12 miliar dolar AS. Dan India membeli sekitar 400.000 barel minyak mentah Iran per hari. Iran memasok sekitar 12 persen kebutuhan minyak India.
Menteri Perminyakan India, S Jaipal Reddy, mengatakan alternatif terakhir pasokan sedang disusun untuk memenuhi segala kekurangan minyak Teheran dari negara-negara seperti Arab Saudi, Kuwait dan Irak serta dari Amerika Latin. "Kami membuat pengaturan pasokan alternatif. Tidak perlu khawatir tentang situasi pasokan minyak," kata Reddy, Selasa (26/7).
"Kami belum menerima surat resmi dari Iran (peringatan untuk menghentikan pasokan mulai Agustus). Tapi mereka merasa putus asa," tambahnya.