REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN -- Iran akan membalas terhadap setiap perusahaan minyak yang menurunkan minyak Iran dari kapal tanker yang disita. Ancaman ini disampaikan oleh komandan senior angkatan laut Pengawal Revolusi Iran Garda Alireza Tangsiri pada Kamis (20/7/2023).
Media pemerintah Iran mengutip Tangsiri mengatakan, negara itu akan meminta pertanggungjawaban Amerika Serikat (AS) karena mengizinkan pembongkaran muatan kapal tanker itu.
Sumber yang mengetahui masalah tersebut yang menolak untuk diidentifikasi karena sensitivitas masalah menyatakan, AS mengambil kendali kargo minyak di atas kapal tanker Kepulauan Marshall Suez Rajan setelah mendapatkan perintah pengadilan sebelumnya.
Tiga sumber kepada Reuters menyatakan, AS menyita minyak Iran di sebuah kapal tanker di laut dalam operasi penegakan sanksi pada April. Menurut data pelacakan kapal pada Kamis, kapal tanker itu berlabuh di luar pelabuhan Houston.
AS mengumumkan pada awal pekan ini, akan mengirim jet tempur F-35 dan F-16 tambahan, bersama dengan kapal perang ke Timur Tengah. Pengerahan tambahan tersebut dalam upaya untuk memantau perairan utama di wilayah tersebut setelah penyitaan Iran dan ancaman terhadap kapal pengiriman komersial baru-baru ini.
Sebuah perusahaan keamanan maritim mengatakan, Iran telah menyita sebuah kapal tanker beberapa hari kemudian. Tindakan itu sehubungan dengan insiden pada April.
Iran lepaskan tembakan ke arah kapal tanker ...