REPUBLIKA.CO.ID,TRIPOLI--Al Qaida berada di balik pembunuhan Jenderal Abdel Fatah Younes, kepala tentara pemberontak Libya, kata juru bicara Pemimpin Libya Muamar Qaddafi, Jumat. "Dengan tindakan ini, Al Qaidah ingin menandai kehadiran dan pengaruhnya di daerah ini" timur Libya yang dikendalikan oleh pemberontak yang berjuang untuk menggulingkan Qaddafi, kata Moussa Ibrahim kepada wartawan.

"Para anggota lain dari Dewan Transisi Nasional (NTC/pemberontak) tahu tentang hal ini, tetapi tidak bisa bereaksi karena mereka takut Al Qaidah," tambahnya. Pembunuhan Younes merupakan bukti terbaru bahwa NTC tidak punya kekuatan di Benghazi. "Ini adalah Al Qaidah yang memiliki kekuasaan di timur," katanya.

Benghazi adalah kota pemberontak yang juga disebut sebagai benteng pertahanan mereka. "Pembunuhan Abdel Fatah Younes adalah pesan yang kuat dari Al Qaidah kepada para anggota NTC lain," tambah Ibrahim.

Pasukan Qaddafi telah membunuh 200 pejuang Al Qaidah dalam pertempuran dekat pelabuhan minyak Brega, barat Benghazi, kata Ibrahim. "Itulah mengapa Al Qaidah bereaksi" dengan membunuh Younes, katanya.

Pada Jumat pagi, salah satu tokoh senior oposisi di Benghazi menuduh Qaddafi memainkan peran dalam pembunuhan tersebut. "Semua ini adalah tanda-tanda Qaddafi berada di belakangnya," kata pejabat yang meminta tidak disebut namanya itu kepada AFP. Pelabuhan minyak timur strategis Brega telah menjadi salah satu front utama dalam pertempuran terakhir antara kedua pihak.

Ikuti Whatsapp Channel Republika