REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Kerusuhan Inggris yang merupakan terburuk dalam beberapa dekade terakhir di negeri itu telah menyebar ke kota terbesar ketiga, Manchester. Sebanyak 16 ribu petugas polisi yang telah berhasil memulihkan ketertiban di London setelah tiga malam berturut-turut terjadi kekacauan mulai dikirim ke Manchester.
Ratusan pemuda - beberapa terlihat seperti berusia 10 tahun - mengamuk di pusat kota, melemparkan botol dan batu ke arah polisi dan merusak toko-toko. Sebuah toko pakaian wanita di pusat perbelanjaan utama di kota itu dibakar, bersama dengan sebuah perpustakaan tak terpakai di Salford yang ada di dekatnya.
Asisten kepala polisi Manchester, Garry Shewan menyatakan penjarahan dan pembakaran yang terjadi ada pada skala belum pernah terjadi sebelumnya. "Kami memperjelas bahwa mereka bukan sekadar memprotes," katanya. "Tidak ada dalam rasa ketidakadilan dan belum ada percikan yang telah menyebabkan hal ini di kota ini."
Kerusuhan Inggris dimulai Sabtu ketika sebuah protes damai pada awalnya berubah menjadi kekerasan. Bentrokan berubah menjadi sebuah pelanggaran hukum di London dan beberapa kota lain.
Sementara perusuh telah kabur dengan sepatu, sepeda, barang-barang elektronik, dan produk fashion bermerek, mereka jugamembakar toko yang disebut polisi 'hanya untuk bersenang-senang melihat sesuatu yang terbakar'. Mereka meninggalkan hampir tak tertandingi jumlahnya dan ketika polisi bantuan tiba, mereka melarikan diri dengan cepat.
Sementara polisi berjuang untuk mengendalikan kekerasan itu, beberapa warga berjaga-jaga untuk melindungi lingkungan mereka. Di luar sebuah kuil Sikh di Southall, London barat, warga berjaga-jaga dan bersumpah untuk membela tempat ibadah mereka jika massa perusuh muncul. Kelompok lain berbaris melalui Enfield, di London utara, yang bertujuan untuk mencegah para penjarah.
Di Nottingham, kata polisi, perusuh melemparkan bom molotov ke jendela sebuah kantor polisi, dan membakar sebuah sekolah dan kendaraan di luar kantor polisi. Sebanyak 90 orang ditangkap dalam serangan di toko, perguruan tinggi, pusat komunitas, dan mobil.
Sekitar 250 orang ditangkap setelah dua hari kekerasan di Birmingham - di mana polisi telah meluncurkan sebuah investigasi pembunuhan setelah dua orang tewas dan lainnya terluka dalam tabrakan lalu lintas. Itu tidak segera jelas apakah kematian tersebut terkait dengan kerusuhan.
Polisi juga mencari laporan yang belum dikonfirmasi tentang tembakan dari arah perusuh. Di kota utara Liverpool, sekitar 200 pemuda melemparkan rudal ke arah polisi dan pemadam kebakaran di malam kedua kerusuhan, dan kepolisian daerah melaporkan 44 orang ditangkap.