Jumat 12 Aug 2011 19:23 WIB

Tembok Mini, Dinding Pemisah antara Komunitas Arab dan Yahudi

Rep: Friska Yolandha/ Red: cr01
Dinding pemisah antara komunitas Arab dan Yahudi di Kota Lod, Israel.
Foto: paper.li
Dinding pemisah antara komunitas Arab dan Yahudi di Kota Lod, Israel.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV – Di salah satu kota Israel, Lod, bangsa Yahudi dan Arab telah hidup berdampingan selama ratusan tahun. Namun di salah satu bagian kota, dua bangsa ini tidak lagi hidup bersama.

Sebuah tembok tinggi telah dibangun di antara kedua komunitas tersebut, menjadi pembatas yang menjadi pemisahan antara bangsa Arab dan Yahudi. Tembok ini berdiri setinggi tiga meter, juga disebut sebagai ‘tembok pemisah mini’ oleh orang Yahudi.

Tembok ini mirip seperti tembok Berlin yang memisahkan Berlin ketika dikuasai dua negara adi daya, Amerika Serikat dan Uni Soviet. Meskipun konteksnya Jerman dikuasai oleh beberapa negara dan Lod tidak, tujuan kedua tembok ini sama, memisahkan antara Yahudi dan Arab satu sama lain.

Ada dua jenis masyarakat  di Lod, yaitu satu yang mencoba mewujudkan hak-hak mereka sebagai seorang warga negara. Masyarakat kedua adalah yang telah berpaling ke narkoba dan kejahatan. Akibatnya kota ini terkenal di Israel karena tingkat kejahatan di kota ini tertinggi di negara tersebut. Kegiatan kriminal di sana banyak disebabkan oleh perseteruan antara Yahudi dan orang Arab.

Lod adalah sebuah kota campuran yang bersejarah selama ribuan tahun. Kota ini disebutkan baik di dalam Alquran maupun dalam Perjanjian Lama. Selama perang 1948 Israel berusaha menguasai kota. Lalu rombongan pengungsi Arab berdatangan menuju Lod untuk mencari tempat tinggal. Namun tidak lama kemudian rombongan pengungsi tersebut kalah jumlah dengan imigran Yahudi yang datang dari penjuru dunia.

Dalam 20 tahun terakhir, lingkungan campuran Arab-Yahudi telah menjadi hal yang langka akibat dibangunnya tembok pembatas tersebut. Lalu setelah itu muncullah pembangunan besar-besaran di distrik yang dihuni oleh Yahudi sementara distrik Arab tidak diindahkan.

Sebuah pagar rantai memisahkan sebuah proyek perumahan Yahudi yang baru dari jalanan umum yang sibuk, di mana keluarga Arab lokal membuka restoran yang bernama Restoran Damai. Pada siang hari terlihat di sana orang Yahudi dan Arab saling menyikut di meja yang sama.

Banyak yang memutuskan untuk keluar dari kota ini meskipun ia lahir dan dibesarkan di kota tersebut. Mngkin sudah ada sekitar 200 hingga 250 keluarga yang keluar dari Lod. Kota ini seolah-olah tidak memiliki hukum.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement