REPUBLIKA.CO.ID,WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, mengunjungi kantor pusat Badan Manajemen Darurat Federal (FEMA) pada Sabtu untuk melihat dari dekat perisiapan-persiapan menghadapi Topan Irene yang bergerak sepanjang pesisir timur Amerika Serikat.
Sementara itu, sedikitnya tujuh orang termasuk anak kecil 11 tahun dan peselancar 55 tahun telah meninggal dalam insiden terkait topan sejak Topan Irene melanda pesisir timur AS. Demikia kata para pejabat setempat.
Anak laki-laki itu meninggal Sabtu ketika sebuah pohon jatuh menimpa satu kompleks apartemen di Virginia. ''Sedangkan, peselanacar itu meninggal Jumat manakala ia sedang berselancar di lepas pantai Florida,'' kata pejabat pertolongan.
Obama, yang mempersingkat liburannya di Martha's Vineyard, memuji usaha federal sejauh ini. Para pejabat AS, yang pernah mendapat kecaman karena kelambanan mereka merespons Topan Katrina pada 2005, mengerahkan kekuatan sepenuhnya dengan mendesak warga yang dilintasi topan agar bersiap-siap dan memperhatikan peringatan-peringatan setempat.
Obama mengunjungi pusat koordinasi FEMA tempat para pejabat federal memantau topan di layar besar. "Anda semua melaksanakan tugas besar," ujar Obama.
Presiden AS diberitahu mengenai jalur topan, dampaknya dan usaha-usaha tanggap darurat dalam pertemuan malam dengan para pejabat senior termasuk Wakil Presiden Joe Biden, Menteri Keamanan Dalam Negeri Janet Napolitano dan Menteri Enrgy Steven Chu. Gedung Putih menyatakan Obama meminta diberitahu perkembangannya sepanjang malam.
Topan itu diperkirakan melanda Washington Ahad (28/8) dini hari waktu setempat sebelum bergerak ke New York. Curah hujan diperkirakan 10 sampai 20 cm yang mendorong peringatan banjir bandang untuk ibu kota AS itu.
Warga distrik didesak menghindari berkendaraan karena genangan air dan angin yang diperkirakan berkecapatan 105 kilometer per jam pada Sabtu malam. Penguasa setempat melaporkan sejumlah pohon tumbang termasuk satu pohon yang jatuh mengenai satu mobil yang sedang diparkir dan gangguan aliran listrik.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
