REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON--Pejabat senior AS mengklaim tidak ada bukti teroris bakal menyerang negara tersebut dalam peringatan 10 tahun teror runtuhnya menara kembar WTC. Demikian disampaikan sumber pejabat yang minta identitasnya tak diungkap.

Sebelumnya, aparat keamanan sudah bersikap siaga menyusul ada potensi serangan teroris ke negara superpower itu. Seluruh AS memperingati tragedi 9/11 yang menewaskan lebih dari 3.000 jiwa akibat dua pesawat yang menabrak gedung pencakar langit WTC.

Polisi dan agen federal FBI siaga penuh saat ini di AS. Informasi yang beredar di AS, serangan teror akan menimpa dua kota besar dan penting, yaitu Washington DC dan New York.

Informasi serangan teror ke AS datang sejak Rabu lalu. Pejabat kontraterorisme mengklaim ada informasi kalau Alqaidah sudah mengirimkan tiga orang untuk meledakkan sebuah bom mobil. Ditengarai, dua dari tiga orang itu adalah warga AS.

Sejauh ini, belum ada dukungan data maupun pernyataan dari aparat intelejen menguatkan informasi tersebut.

Ikuti Whatsapp Channel Republika