REPUBLIKA.CO.ID, ERCIS-Korban gempa Turki yang berhasil selamat membutuhkan lebih banyak tenda, karena mengkhawatirkan ancaman kematian akibat cuaca dingin yang datang setelah guncangan 7,2 skala Richter. Tidak hanya menewaskan 523 orang, gempa yang terjadi pekan lalu ini memaksa ribuan penduduk di kota Ercis dan Van, dua kota terparah yang terkena dampak gempa, tidur di tempat terbuka.
"Setiap orang sakit dan kebahasan. Kami telah mengantri empat hari seperti ini dan belum mendapatkan apapun. Saat kami mendapatkan giliran, mereka mengatakan sudah kehabisan tenda," ucap Fetih Zengin, seorang agen real estate di Ercis yang rumahnya rusak parah.
Sebagian korban menyalahkan partai berkuasa, AK, atas respon yang lambat dan menuduh para pejabatnya yang menyalurkan bantuan tenda hanya kepada pendukungnya. Yang lain memperkirakan banyak terjadi penggelapan tenda untuk dijual kembali.
"Kami tidur di bawah selembar plastik yang digelar di atas papan kayu yang bisa kami temukan. Kami memiliki 10 anak, mereka sakit. Setiap orang membutuhkan tenda karena salju akan datang. Ini bencana," tambah Zengin.
Korban selamat lainnya, Ergun Ozmen (37) menceritakan saat dirinya melihat orang-orang yang mengambil tenda untuk mereka jual. "Orang-orang mengambil 10 tenda dan menjualnya. Ini memalukan, sementara aku tidur di taman kota sepanjang malam di tengah hujan. Sepatuku terisi air. Dan aku baru bisa mendaftar untuk mendapatkan tenda pagi nanti karena aku terlalu sibuk menguburkan mayat."