REPUBLIKA.CO.ID,JUBA - Sekitar 80 orang, termasuk 60 gerilyawan, tewas Sabtu (29/10) ketika pasukan pemerintah di negara bagian Unity yang kaya minyak di Sudan Selatan memukul mundur serangan gerilyawan. Demikian kata beberapa pejabat.
"Ada serangan milisi pada pukul lima atau enam pada pagi hari di daerah Mayom," kata menteri informasi Unity, Gideon Fatpan Thoar.
Sebagian besar gerilyawan berperang di bawah bendera Tentara Pembebasan Sudan Selatan (SSLA). Mereka menyerang kota Mayom. Beberapa korban tewas adalah warga sipil yang tewas tertembak ketika melarikan diri untuk mencari perlindungan.
"Kami sedang menghitung jumlah mayat sekarang. Tapi, sebanyak 60 lebih anggota milisi telah tewas dan banyak lagi yang terluka," kata Thoar. ''Sebanyak 15 warga sipil juga telah tewas dalam serangan itu.''
Sudan Selatan telah memisahkan diri secara damai dari utara pada Juli lalu. Pemisahan ini menyusul hasil referendum sesuai perjanjian perdamaian 2005 yang mengakhiri perang saudara 22 tahun. Namun, kedua pihak saling menuduh telah membiayai kelompok gerilyawan.