Rabu 09 Nov 2011 04:17 WIB

Terinspirasi Buku Kontroversial Seorang Pastor AS, Orang Tua Siksa Anaknya Hingga Meninggal

hukuman fisik (ilustrasi)
hukuman fisik (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK - Dalam Beberapa tahun terakhir, beberapa anak meninggal karena menderita akibat hukuman fisik secara ekstrem dari orang tua. Rupanya para orang tua yang mengadopsi cara itu ditengarai mengikuti saran pengasuhan anak kontroversial dari seorang pastor Tennessee, Michael Pearl. Kini berdasar laporan New York TImes, Pearl telah dipecat dari kepastoran.

Dalam buku yang diterbitkan sendiri. "To Train Up a Child" (Bagaimana Melatih Anak), Pearl, 66 tahun, dan istrinya, Debi, 60 tahun, merekomendasikan penggunaan 'tongkat' secara sistematik untuk mendidik anak mengenai kepatuhan. Mereka juga menyarankan instruski bagaimana menggunakan peralatan seperti tombol untuk memukul anak bahkan pada usia enam bulan. Tak hanya itu mereka pun menggambarkan bagaimana menggunakan alat lain, seperti selang karet sepanjang seperempat inchi, untuk anak sedemikian muda.

Bagi anak lebih tua, Pearl mengatakan, mereka harus diperlakukan lebih keras. Alat-alat yang dianjurkan mulai dari sabuk, sendok kayu besar, kemoceng, atau benda-benda lain yang memberi efek cukup menyengat bila dipukulkan. Michael Pearl mengatakan metode-metode tadi berdasar 'prinsip yang sama digunakan Gembala melatih keledai mereka yang keras kepala'

Ada 670 ribu salinan buku itu yang telah beredar. Buku itu populer terutama di kalangan Kristen penganut pendidikan di rumah, seperti pasangan Larry dan Carri Williams dari Wash, AS. Pada September lalu, jaksa lokal menuntut mereka dengan dakwaan pembunuhan karena kekerasan setelah putri adopsi mereka Hana, 11 tahun, ditemukan kurus kering dan telanjang di halaman belakang, meninggal karena hiportermia dan malnutrisi.

Ia dilarang dan tak diberi makan selama berhari-hari dan dipaksa tidur di kandang tanpa pemanas. Hana yang berasal dari Ethiopia, juga terbukti telah dipukuli dengan tabung plastik, seperti direkomendasikan oleh Michael Pearl. Carri Williams memuja buku tersebut yang menyarankan bahwa 'sedikit berpuasa adalah latihan yang bagus. Carry, kata otoritas lokal, juga memberikan beberapa salinan buku itu kepada sejumlah teman,

Pasangan Pearls tak ikut didakwa dalam kasus tersebut. Namun, pakar tumbuh kembang anak negara, Frances Chalmes, yang memeriksa kematian Hana, menyatakan, seperti dikutip Times, bahwa ajaran dalam buku tersebut berperan dalam kematian Hana. "Ketakutan saya adalah, buku ini, meski mungkin bermaksud baik, tapi dapat disalahartikan dan mengarah pada kekerasan nyata," ujarnya.

Buku itu pula yang diduga menjadi penyebab kematian Lydia Schatz, yang diadopsi dari Liberia pada usia 4 tahun oleh pasangan Kevin dan Elizabet Schatz dari California. Ia meninggal tahun lalu pada usia 7 tahun, setelah orang tua angkatnya mencambuknya berjam-jam dan hanya jeda untuk berdoa.

Pasangan Schatz kini mendekam di penjara untuk waktu lama setelah Kevin dinyatakan bersalah atas pembunuhan tingkat dua dan penyiksaan sementara istrinya Elizabet didakwa atas perbuatan membiarkan kejadian pembantaian dan tindak hukuman fisik berlebihan. Seperti pasangan Williams tadi, keluarga Schatz juga memiliki salinan buku To Train Up a Child. Otoritas lokal pun mengkritik buku tersebut memiliki pengaruh buruk.

Masih ada kasus lain, Sean Paddock, dari Johnson County, North Carolina. Bocah 4 tahun itu meninggal akibat tercekik kehabisan udara pada 2006 setelah ibunya membungkusnya erat dalam selimut. Si ibu, Lynn Paddock, yang mengaku kerap mampir ke situs website Pearl, didakwa dengan pembunuhan tingkat pertama. Saudara kandung Sean mengatakan mereka selalu dipukuli setiap hari dengan selang karet seperti yang direkomendasikan Pearl.

Dalih Pearl, bersama banyak Kristen konservatif lain, mengatakan Injil menyeru hukuman fisik sebagaimana tertulis dalam kitab. Namun Pearl menolak anggapan bahwa ajarannya bertanggung jawab atas kematian anak-anak tersebut. "Jika anda menemukan 12 langkah buku itu dalam rumah yang dihuni para alkoholik, maka anda tak bisa menyalahkan buku ini," ujarnya kepada Times.

Namun umat Kristen lain tidak setuju. Crystal Luton, penentang hukuman fisik yang mengelola blog Kristiani, mengatakan bahwa metode Pearl memiliki risiko besar. "Jika anda tidak mendapat yang anda inginkan, satu-satunya hal yang dilakukan hanyalaha menghukum lebih keras dan lebih keras lagi," ujarnya.

Beberapa kelompok kristen kini bekerja keras untuk menekan sejumlah toko dan penjual buku seperti Amazon untuk tak memasukkan buku Pearls dalam daftar jual mereka.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement