Kamis 01 Dec 2011 07:20 WIB

Iran Bersumpah Akan Balas Pengusiran Diplomatnya dari Inggris

Menlu Inggris William Hague.
Foto: guardian.co.uk
Menlu Inggris William Hague.

REPUBLIKA.CO.ID, TEHERAN - Kementerian Luar Negeri Iran, Rabu (30/11), mengumumkan Republik Islam itu akan "membalas" keputusan Inggris untuk mengusir diplomat Iran, demikian laporan media setempat.

Menteri Luar Negeri Inggris William Hague, Rabu, mengatakan Inggris akan mengusir semua diplomat Iran setelah beberapa pemrotes Iran menyerbu Kedutaan Besar Inggris di Teheran, Selasa (29/11).

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Ramin Mehmanparast menyebut keputusan pemerintah Inggris untuk menutup Kedutaan Besar Iran di London dan menuntut semua stafnya agar meninggalkan negeri itu sebagai tindakan "terburu-buru" dan "pasif". Mehmanparast, sebagaimana dilaporkan kantor berita lokal, Mehr, juga mengatakan, "Iran, tentu saja, akan membalas."

Pemerintah Inggris bertanggung jawab untuk memelihara harta diplomatik Republik Islam Iran di London, kata Mehmanparast sebagaimana dikutip Mehr dan dilaporkan Xinhua --yang dipantau ANTARA di Jakarta, Kamis pagi.

Republik Islam tersebut, yang menekankan kewajiban internasionalnya, menganggap setiap serangan terhadap diplomat dan tempat diplomatik sebagai tindakan yang melanggar konvensi internasional dan tak dapat diterima, katanya.

"Apa yang terjadi (pada Selasa) di Kedutaan Besar Inggris di Teheran adalah peristiwa yang tak bisa diperkirakan yang diikuti oleh kemarahan pemrotes sehubungan dengan sikap pemerintah Inggris terhadap Iran," kata juru bicara itu. Ditambahkannya, Departemen Kehakiman sedang menangani para penerobos ke kedutaan besar tersebut.

Pada Selasa, Kementerian Luar Negeri Iran menyampaikan penyesalan mengenai diserbunya Kedutaan Besar Inggris oleh pemrotes dan peristiwa sesudahnya.

Di dalam satu pernyataan yang dikeluarkan Selasa, kementerian itu menyatakan Kementerian Luar Negeri di Teheran menghormati peraturan internasional mengenai keamanan pusat diplomatik dan menegaskan kewajibannya untuk menjamin keamanan para diplomat dan tempat diplomatik di Republik Islam Iran.

Pada Rabu, William Hague mengatakan mayoritas demonstran berasal dari milisi Basij, dan "jelas dari penampilannya bahwa ini adalah organisasi yang dikuasai anasir rejim Iran".

Ia menambahkan semua staf diplomatik Inggris di Teheran telah diungsikan dan kedutaan besar tersebut ditutup.

"Hingga saat terakhir, semua staf kami yang berpusat di Inggris sekarang telah meninggalkan Iran," kata Hague. "Jika ada negara yang membuat kami tak mungkin beroperasi di tanah mereka, maka mereka tak bisa berharap memiliki kedutaan besar yang beroperasi di sini."

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement