Selasa 10 Jan 2012 14:18 WIB

AS: Pengayaan Nuklir Eskalasi Baru Sengketa Iran

Rep: Lingga Permesti/ Red: Ramdhan Muhaimin
Instalasi Nuklir Iran
Foto: AP
Instalasi Nuklir Iran

REPUBLIKA.CO.ID,VIENNA-Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Victoria Nuland mengatakan, diketahuinya fasilitas nuklir Fordo di Iran menajdi eskalasi baru dalam sengketa nuklir Iran.

"Iran terus melanggar kewajiban nuklir mereka dengan mengembangkan program nuklir yang berbeda. Kami menyeru Iran sekali lagi untuk menangguhkan aktivitas pengayaan nuklirnya, bekerja sama secara penuh dengan International Atomic Energy Agency (IAEA), dan segera mematuhi Dewan Keamanan PBB,”ujar Nuland.

Inggris dan Prancis juga tak menyetujui proses pengayaan uranium ini. Kementerian Luar Negeri Perancis menyatakan tak punya pilihan lain selain memperkuat sanksi internasional dan mengadopsi langkah-langkah yang sudah ditetapkan kepada Iran. Sementara Menteri Luar Negeri Inggris William Hague juga menyebut langkah Iran ini sangat provokatif yang semakin membuktikan negeri para mullah itu tidak mengembangkan nuklir untuk kepentingan damai. Adapun Rusia akan beraliansi dengan AS untuk mencegah pengayaan nuklir di wilayah itu.

Harian London Times mengutip laporan keamanan Israel menyebutkan, Israel bersiap-siap jika Iran menjadi kekuatan nuklir baru. Lembaga Studi Keamanan Nasional (INSS) Israel akan menyiapkan skenario melawan Iran. Para ahli percaya AS akan mengusulkan pakta pertahanan dengan Israel. Namun tidak mengusulkan untuk melakukan balas dendam. Spesialis INSS percaya uji pertahanan Iran di Januari 2012 akan meningkatkan tindakan provokatif Presiden Iran, termasuk menyepakati ulang perbatasan Irak dan tindakan terhadap Armada AS.

Menurut laporan Times, simulasi ini untuk meningkatkan posisi Iran terhadap negara-negara besar dan mencapai kesepakatan dengan mereka.Kepala Intelejen Israel, Meir Dagan, pada Juni 2011 lalu mengutuk dan berspekulasi Iran kemungkinan meningkatkan persenjataan nuklir mereka.

sumber : Reuter, AP, BBC
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement