Selasa 24 Jan 2012 14:39 WIB

Diembargo Uni Eropa, Iran Tetap Lanjutkan Program Nuklirnya

Rep: Aghia Khumaesi/ Red: Heri Ruslan
Reaktor nuklir Iran yang terletak di selatan kota Bushehr, Iran.
Foto: AP/Vahid Salemi
Reaktor nuklir Iran yang terletak di selatan kota Bushehr, Iran.

REPUBLIKA.CO.ID,  NEW YORK -- Pemerintah Iran menganggap sanksi embargo minyak Iran yang diberlakukan Uni Eropa, sebagai kebijakan yang tidak adil. Teheran pun mengutuk keputusan itu.

"Langkah Uni Eropa tidak akan menghalangi Iran untuk melanjutkan usaha kami," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Ramin Mehmanparast.

Ia juga menambahkan,"Para pemimpin Eropa dan negara-negara lain yang berada dibawah pengawasan Amerika seharusnya memikirkan kepentingan mereka dan jangan memusuhi minyak Iran, hanya untuk membantu Amerika mencapai tujuannya.''

Para menteri luar negeri Uni Eropa bersepakat menjatuhkan sanksi ekonomi bagi Iran dalam pertemuan  di Brussels, Senin (23/1). "Iran telah gagal memulihkan kepercayaan internasional terhadap hakikat program nuklir damai," ujar PM Inggris, David Cameron, Presiden Prancis, Nicolas Sarkozy dan Kanselir Jerman, Angela Markel.

Langkah Uni Eropa ini juga mendapat dukungan dari Presiden AS, Barack Obama. Namun, sanksi dari Uni Eropa tidak menyurutkan langkah Iran untuk terus mengembangkan program nuklirnya.

sumber : BBC
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement