Senin 06 Feb 2012 19:11 WIB

Jadi Perdana Menteri? Rahul Gandhi Bilang tak Berambisi

Rahul Gandhi
Foto: http://superblog.crazyengineers.com
Rahul Gandhi

REPUBLIKA.CO.ID, LUCKNOW - Salah seorang penerus dinasti papan atas India, Dinasti Nehru-Gandhi, Senin, mengaku tidak terobsesi untuk menjadi perdana menteri. Rahul Gandhi, 41, secara luas dipandang sebagai calon perdana menteri tapi sejauh ini menghindari peran di kabinet dan lebih memilih fokus untuk membangun sebuah gerakan pemuda di partai yang berkuasa di kongres.

Dia telah mengambil peran utama dalam kampanye untuk partai itu menjelang pemilihan umum penting di negara bagian asalnya Uttar Pradesh, yang akan memulai pemungutan suara di berbagai tahap pada Rabu. "Semua pemimpin politik di India, semua tokoh penting, memiliki satu obsesi - posisi perdana menteri. Ini bukan obsesi Rahul Gandhi," katanya pada konferensi press di Varanasi, sekitar 280 kilometer (175 mil) dari ibukota negara bagian itu, Lucknow. 

"Saya punya obsesi lain. Saya ingin memperbaiki cara kita bekerja di negara ini. Saya percaya itu adalah kejahatan monumental untuk tidak mendengar suara orang. " Jawaban Gandhi itu muncul ketika ia diminta untuk mengomentari pernyataan adiknya, Priyanka, dalam kampanye pemilihan umum yang menyatakan bahwa ia tidak fokus untuk menjadi perdana menteri.

"Anda orang selalu mencoba untuk menganalisis politik Rahul Gandhi dalam hal apakah ia akan menjadi presiden Kongres atau perdana menteri," katanya kepada wartawan di kota Rai Bareilly, Uttar Pradesh, Minggu. "Tapi Rahul Gandhi tidak melakukannya. Sama dengan keluarga kami. Kami hanya memikirkan mengenai pekerjaan yang akan dilakukan. "

Rahul mengatakan ia akan terus bekerja untuk rakyat Uttar Pradesh terlepas dari partai mana yang meraih kekuasaan di negara bagian itu. "Saya tidak memiliki kekuatan, tapi yang saya miliki adalah beberapa orang di negeri ini yang percaya pada saya. Bahkan jika satu persen dari Uttar Pradesh percaya pada saya, saya akan senang," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement