Sabtu 10 Mar 2012 12:15 WIB

Kofi Annan Didesak Bujuk Rusia untuk tak 'Beking' Suriah

Rep: Afriza Hanifa/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Rusia dan Cina menjadi pendukung bagi pemerintahan Bashar al Assad, Suriah. (ilustrasi)
Rusia dan Cina menjadi pendukung bagi pemerintahan Bashar al Assad, Suriah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT - Utusan PBB dan Liga Arab untuk Suriah, Kofi Annan diminta untuk dapat membujuk Rusia agar mau berpihak pada PBB. Pasalnya, Rusia memveto rancangan resolusi PBB yang mendukung rencana Liga Arab utuk menyingkirkan Assad.

Rusia menentang setiap resolusi PBB karena mencemaskan intervensi gaya militer seperti di Libya. Rusia merupakan sekutu lama Damaskus dan pemasok utama kebutuhan senjata bagi negara tersebut. Rusia telah membela Presiden Suriah, Bashar al-Assad, terhadap kritik Barat dan Arab. Negara tersebut pun, bersama Cina, telah dua kali mengandasakan voting resolusi PBB di Suriah.

"Jika Annan dapat membujuk Rusia untuk mendukung rencana transisi, rezim akan dihadapkan pada dua pilihan. Setuju bernegosiasi atau akan menghadapi isolasi dari para sekutu," ujar the Brussels-based International Crisis Group dalam sebuah makalah.

Menteri Luar Negeri Jerman, Guido Westerwelle berharap, Rusia dapat mengubah keputusan setelah kemenangan Vladimir Putin dalam pemilu terkini. "Saya berharap Rusia memiliki pandangan yang lebih jelas setelah pemilu. Sangat penting bagi Dewan Keamanan PBB untuk memberikan pernyataan yang jelas bahwa kita mendukung rakyat Suriah dan menentang kekerasan dan penindasan," ujarnya saat pertemuan Uni Eropa di Denmark.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement