REPUBLIKA.CO.ID, ADDIS ABABA -- Eritrea mengatakan serangan yang dilakukan pasukan Ethiopia di dalam wilayahnya merupakan tindakan provokatif Ethiopia. Namun Eritrea mengatakan tidak akan "terjebak" atas serangan itu kedalam konflik bersenjata dengan musuh bebuyutannya.
"Tujuan serangan itu adalah untuk mengalihkan perhatian dari masalah pokok pelanggaran hukum internasional oleh rezim itu dan pendudukan yang tidak sah wilayah-wilayah kedaulatan Eritrea," kata Kementerian luar negeri dalam satu pernyataan.
"Eritrea tidak akan terjebak oleh cara-cara bohong seperti itu yang bertujuan merusak dan mengabaikan masalah-masalah fundamentil itu," tambahnya.
Sebelumnya diberitakan pasukan Ethiopia menyerang satu pangkalan militer Eritrea, Kamis. Penyerangan ini dilancarkan setelah Ethiopia menyatakan Eritrea bertanggung jawab atas pembunuhan lima wisatawan Eropa di sebuah daerah di Ethiopia serta menuduh tetangganya itu melatih pelaku teror.
"Pagi ini pasukan pertahanan Ethiopia menyerang satu pos militer di daerah Eritrea," kata juru bicara pemerintah Shumles Kemal kepada wartawan. Ia menuduh Eritrea menggunakan pangkalan itu untuk melatih dan mempersenjatai "teroris-teroris yang melancarkan taktik serang dan lari".
Shumles mengatakan kelompok tersebut beroperasi di daerah Afar, Ethiopia. "Kami tahu bahwa pemerintah Eritrea menampung, mendukung, dan menggelar kelompok-kelompok subversif dan kadang-kadang melancarkan serangan terhadap prasarana di daerah Ethiopia," kata Shimeles.