REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pemilihan Umum Presiden Prancis dinilai sebagai saat yang tepat bagi Muslim Prancis untuk menunjukkan eksistensinya di negara pizza itu. Bahkan, para pemimpin komunitas Muslim Prancis meminta umat Islam untuk menggunakan hak suaranya dalam lanjutan pemilihan presiden Prancis.
Dalam seruan itu, pemimpin komunitas muslim mempersilahkan umat Islam untuk memberikan suara kepada sosok yang dianggap tepat. Imam Masjid Lyon, Kamel Kabtane contohnya. Ia mengatakan suara Muslim merupakan tanda umat Islam bukanlah warga negara kelas dua. Setiap Muslim dapat menggunakan haknya untuk memilih apa yang mereka inginkan.
"Kami tidak tinggal di Mars, kita hidup di Prancis. Dan kami terus mendengarkan apa yang terjadi," komentar Kamel, seperti dikutip alarabiya.net, Selasa (1/5).
Populasi Muslim Prancis lebih dari lima juta orang. Jumlah tersebut merupakan yang terbesar di Eropa barat, sehingga Muslim memiliki suara yang cukup menentukan kemenangan seorang kandidat. Dari perkembangan yang ada, sulit untuk memprediksikan kemana lima juta suara itu berlabuh.
"Kami tidak menganjurkan umat memilih kandidat tertentu, yang pasti kami mengharapkan mereka untuk memilih," kata Kabtane.