REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Pejabat Pemerintah Prancis mengatakan, seorang pria yang jiwanya tak stabil menyerang seorang pendeta dengan pisau di gereja. Penyerangan tersebut terjadi di Kota Nice, selatan Prancis, Ahad (24/4/2022).
Di media sosial Twitter, Menteri Dalam Negeri Gerald Darmanin mengatakan, nyawa pendeta itu tidak dalam bahaya dan polisi telah menangkap pelaku. Serangan ini terjadi saat Prancis sedang menggelar pemungutan suara putaran kedua pemilihan presiden.
Wali Kota Nice Christian Estrosi mengatakan, pelaku penyerangan tidak stabil mentalnya, tidak memiliki catatan kriminal dan diketahui membeli pisau beberapa hari sebelum serangan. Stasiun televisi BFM mengutip polisi yang mengatakan pelaku seorang pria berwarga negara Prancis berusia 31 tahun.
Polisi mengatakan, sampai saat ini tidak ada dugaan penyerangan bermotif terorisme. Anggota parlemen setempat, Erico Ciotti mengatakan, pendeta yang bernama Bapa Christophe ditusuk beberapa kali di Gereja Saint-Pierre d'Arene di Nice.
Ia mengatakan, seorang biarawati terluka tangannya saat ia menepis pisau dari tangan pelaku.