Senin 25 Jun 2012 22:32 WIB

John Kerry: Jangan Berprasangka dengan Kemenangan Mursi

John Kerry
Foto: AP
John Kerry

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Satu tokoh terkemuka parlemen Amerika Serikat mendesak negara adidaya itu tidak berprasangka buruk terhadap hasil pemilihan umum Mesir. Pandangan negatif muncul usai kelompok Islam merebut jabatan presiden negara Arab berpenduduk terpadat di dunia itu untuk pertama kali pada Minggu.

"Jelas, kekhawatiran Amerika Serikat atas pernyataan dan sikap Ikhwanul Muslim pada masa lalu secara luas dirasakan dan dipahami dengan baik," kata Senator Demokrat John Kerry. Namun ia memuji pemilihan umum bersejarah itu.

"Tapi, akan salah jika kita menarik diri dari keterlibatan dengan Mesir bebas dan demokratik. Inilah waktu untuk menguji niat, bukan berprasangka terhadap mereka," katanya.

Mohamed Mursi dari Persaudaraan Muslim dinyatakan menjadi presiden Mesir setelah penggulingan Hosni Mubarak. Ia merebut 51,73 persen suara setelah bersaing dengan perdana menteri zaman Mubarak Ahmed Shafiq, yang membelah bangsa itu.

Kerry, Kepala Komiter Hubungan Luar Negeri Senat, mengatakan bahwa dalam pembicaraan jujur dengan Mursi di Kairo baru-baru ini, calon presiden itu Mesir menyatakan ekonomi buruk adalah masalah utama masa depan negaranya. "Kata-katanya menunjukkan ia memahami titik berat tantangan Mesir," tambah Kerry.

Mursi, imbuh Kerry, bertekad melindungi kebebasan dasar, termasuk hak perempuan, kelompok kecil, hak kebebasan mengemukakan pendapat dan berkumpul, serta bahwa ia memahami kepentingan hubungan pasca-revolusi Mesir dengan Amerika dan Israel. "Pada akhirnya, seperti di mana pun di dunia, tindakan akan lebih penting daripada kata," kata Kerry.

Kerry juga menekankan bahwa Kairo tetap sekutu kritis Amerika Serikat, meskipun Persaudaraan Muslim berkuasa. "Mesir pada saat ini menghadapi banyak tantangan dan banyak yang percaya bahwa revolusi dalam bahaya besar. Negara itu tidak memiliki parlemen dan undang-undang dasar, ekonominya hancur, dan ada pertanyaan penting tentang arah masa depan kebijakan luar negerinya," katanya.

"Namun, Mesir tetap mitra penting Amerika Serikat, pemimpin di kawasan itu, dan pengarah arti jangka panjang Kebangkitan Arab," katanya. Kerry juga mengucapkan selamat kepada pemilih Mesir atas pemilihan umum demokratik mereka.

"Rakyat Mesir pantas mendapat pujian besar atas pelaksanaan pertama pemilihan presiden secara demokratis pada masa pasca-Mubarak," katanya. "Itu saat bersejarah bagi mereka dalam masa pasca-revolusi dan itu saat rakyat Mesir seperti revolusi Mesir," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement