Selasa 24 Jul 2012 11:39 WIB

Suriah Cabut Ancaman Senjata Kimia

Rep: Adi Wicaksono/ Red: Hafidz Muftisany
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Suriah, Jihad Makdissi
Foto: topnews.in
Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Suriah, Jihad Makdissi

REPUBLIKA.CO.ID, BEIRUT -- Pemerintah Suriah mencabut ancamannya menggunakan senjata kimia jika mendapat serangan dari pihak asing. Mereka juga mencabut pengakuan sebelumnya tentang kepemilikan senjata kimia pemusnah massal.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Suriah, Jihad Makdissi, dalam sebuah konferensi pers menyatakan bahwa senjata-senjata kimia berada dalam penyimpanan yang aman dan hanya akan digunakan jika mendapat serangan eksternal.

"Tidak ada senjata kimia atau biologis yang akan digunakan, saya ulangi, tidak akan digunakan, selama krisis di Suriah seperti apa pun perkembangan yang terjadi di dalam negeri. Segala jenis senjata tersebut disimpan dan diamankan di bawah pengawasan langsung dari angkatan bersenjata Suriah. Senjata tersebut tidak akan digunakan kecuali Suriah mendapat agresi dari pihak luar," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Suriah, Jihad Makdissi seperti dilansir AP, Senin (23/7).

Pemerintah Suriah kemudian menarik diri dari pernyataan yang dibacakan Makdissi tersebut. Pemerintah kemudian mengirimkan klarifikasi yang dikirimkan ke sejumlah media. Dalam versi revisi tersebut ditambahkan kata 'JIKA ADA' di tengah kalimat yang dilontarkan Makdissi.

"Segala jenis senjata tersebut, JIKA ADA, disimpan dan diamankan di bawah pengawasan langsung…" demikian isi pernyataan pers seperti dilansir AP.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement