Sabtu 04 Aug 2012 22:16 WIB

Sadis, Pembantaian Terjadi di Kebun Binatang Australia

Salah satu jenis burung beo langka (ilustrasi)
Foto: Dawn.com
Salah satu jenis burung beo langka (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, SIDNEY -- Kejahatan brutal terjadi di sebuah kebun binatang di Austria. Sembilan ekor burung, termasuk jenis kakak tua terancam punah, ditemukan dalam kondisi kepala terputus atau remuk pecah akibat dihantam benda keras. Sementara 60 hewan dilaporkan hilang pada Sabtu (4/8) setelah sejumlah perusuh masuk dan mengobrak-abrik kebun binatang tersebut.

Pemilik kebun binatang Tazmania yang dikelola swasta, Dick Warren, mengatakan ia menemukan hewan termutilasi itu ketika membuka pintu pada Jumat pagi. Ia menyaksikan pintu demi pintu terbuka dan semua kunci dipotong paksa dengan beberapa burung hilang dan mati.

"Apakah mereka hanya menangkap hidup-hidup, menghantamkan kepala atau merenggut putus kepala binatang malang itu, ini pemandangan yang benar-benar mengerikan dan memuakkan untuk dilihat." ujar Warren kepada ABC.

"Benar-benar mengguncangkan hati melihat hewan malan tersebut. Bagiamana ada orang yang bisa melakukan aksi itu. Benar-benar memukul." ujarnya. Polisi mengatakan sejumlah hewan lepas dari kompleks tersebut, dan sebagian besar telah ditangkap kembali.

Warren mengatakan dua gergaji besi juga dicuri dari kompleks kebun binatang. Dua burung beo langka, kakaktua hitam berekor kuning dan lima quols--kucing karnivora lokal Australia--ialah sejumlah hewan yang masih dinyatakan hilang. Situasi itu digambarkan Warren sebagai pukulan bagi program penangkaran kebun binatang.

"Kami berupaya menambah jumlah spesies langka yang terancam punah dan kami telah kehilangan beberapa bagian baik dari program tersebut," ujar salah satu penjaga kebun binatang, Courtney McMahon.

Kebun binatang itu juga menjadi salah satu pusat program penangkaran nasional bagi Tasmanian devil yang hampir punah di alam liar akibat tumor wajah yang bersifat menular. Ia menyatakan paling tidak ada kelegaan besar karena tak ada devil yang dilepaskan.

"Bila para devil ini yang dibebaskan seperti burung-burung tadi, maka akan ada hukuman mati untuk mereka," ujarnya.Pasalnya Ada peluang besar bagi mereka, di alam liar, untuk tertular dengan penyakit tumor wajah mematikan tersebut."

sumber : Dawn.com
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement