REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Tokoh dan pemimpin protes di Rusia, Alexei Navalny, dikenal sebagai sosok yang sangat anti-Putin. Pada Senin (6/8) lalu, Navalnya menuduh pihak berwenang telah menanam alat penyadab dan video perekam di kantirnya.
Ia menyebut temuan itu sebagai upaya pemerintah untuk mengawasi ketat musuh-musuh Presiden Vladimir Putin.
Pengacara korporat berusia 36 tahun itu berkata koleganya baru saja kembali dari liburan musim panas. Si teman pun memutuskan untuk memindai kantornya, Anti-Corruption Fund dengan dektektor khusus. Awalnya niatnya hanya untuk iseng-iseng.
"Kami memulainya dengan kantor dan ruanga saya--hanya untuk main-main," tulis Navalny di blognya.
Namun yang terjadi bukan main-main. Mereka menemukan alat penyadap bagian bawah penutup lantai beberapa menit kemudian ketika alat detektor khusus itu membuat suara kian berisik di dekat meja Navalny..