REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Istri Alexei Navalny mengunggah foto di media sosial Instagram yang menunjukan ia dan mendiang suaminya berjalan sambil bergandengan tangan di tengah kerumunan orang. "Aku mencintaimu" tulis Yulia Navalnaya dalam unggahan itu.
Foto tersebut catatan pribadi pertama Yulia yang diungkapkan ke publik sejak lembaga pemasyarakatan Rusia mengumumkan kematian Navalny. Oposisi Presiden Vladimir Putin itu dinyatakan meninggal dunia pada usia 47 tahun di penjara "Polar Wolf" dekat Kutub Utara di mana ia menjalani hukuman seumur hidup. Masih terlalu sedikit detail yang mengungkapkan mengapa ia meninggal.
Pada Jumat (16/2/2024) sore, Yulia Navalnaya berdiri di hadapan pemimpin dunia, diplomat dan pejabat tinggi lainnya di Konferensi Keamanan Munich. Ia mengatakan mempertimbangkan akan naik ke atas panggung atau pergi bersama dengan dua anaknya Daria dan Zakhar, akhirnya ia memutuskan suaminya ingin ia berbicara di panggung tersebut.
"Bila berita (kematian Navalny) benar, saya ingin Putin, seluruh bawahannya, teman-temannya, pemerintahannya tahu mereka akan bertanggung jawab atas apa yang mereka lakukan pada negara kami, keluarga saya, pada suami saya," kata Navalnaya saat itu.
Pemimpin negara-negara Barat termasuk Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden memberikan penghormatan pada keberanian Navalny. Tanpa memberikan bukti, Biden menuduh Putin bertanggung jawab atas kematiannya. Inggris mengatakan Rusia akan menanggung konsekuensi atas kematian Navalny.
Kremlin mengatakan reaksi Barat tidak dapat diterima dan "sangat gila." Putin belum memberikan komentar mengenai kematian Navalny.
Pihak berwenang Rusia memandang Navalny dan pendukungnya sebagai ekstremis yang memiliki koneksi dengan badan intelijen AS, CIA yang menurut mereka ingin merusak stabilitas di Rusia. Navalny membantah tuduhan ia merupakan aset CIA.
Navalnaya akan kembali ke forum publik pada Senin (19/2/2024). Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borrell mengatakan Navalnaya akan menghadiri pertemuan Dewan Hubungan Luar Negeri Uni Eropa.
Selama di Munich, Navalnaya bertemu pemimpin oposisi Belarusia Sviatlana Tsikhanouskaya yang menjadi pemimpin oposisi setelah suaminya Syarhei dihukum 18 tahun penjara usai dinyatakan bersalah mengorganisir pemberontakan massal pada 2021.
Navalnaya selalu mendukung suaminya dalam perlawanan melawan pemerintah Rusia. Ia menghadiri banyak sidang, berdiri di sebelah Alexei di banyak unjuk rasa dan menunggunya selama Alexei dipenjara.
Navalnaya lahir di Moskow dan sekolah di Plekhanov Russian University of Economics yang bergengsi. Ia bertemu Alexei saat liburan di Turki tahun 1998. "Saya tidak menikahi pengacara menjanjikan atau pemimpin oposisi, saya menikahi pria muda bernama Alexei," kata Yulia suatu ketika.
Saat Alexei ditahan atas unjuk rasa menolak hasil pemilu yang penuh kecurangan pada tahun 2011, Yulia mengatakan ia hanya ingin suaminya kembali. Dikelilingi wartawan, Navalny berulang kali meminta untuk diizinkan memeluk istrinya, yang akhirnya ia peluk dan cium. "Saya merasa jauh lebih baik sekarang," katanya.
Akhir-akhir ini Navalnaya tinggal di luar Rusia. Unggahan terakhir Navalny di aplikasi kirim-pesan Telegram merupakan pesan hari Valentine untuk istrinya. "Sayang, kamu dan aku memiliki segalanya seperti dalam lagu itu: kota-kota, lampu-lampu di lapangan terbang, badai salju biru, dan ribuan kilometer di antara kita. Tetapi saya merasa bahwa kamu ada di sini setiap detik, dan saya semakin mencintaimu."