Jumat 10 Aug 2012 17:55 WIB

Laporan Intelijen Tingkat Tinggi AS: Iran Meluncur ke Zona Imunitas

Fasilitas nuklir Iran
Foto: telegraph.co.uk
Fasilitas nuklir Iran

REPUBLIKA.CO.ID, Salah satu kompilasi laporan intelijen terpenting di Amerika Serikat, National Intelligence Estimate (NIE) Amerika Serikat menyatakan Teheran dengan cepat bergerak menuju titik kritis di mana program nuklir tak lagi rentan dengan serangan militer.

 

Ketika debat mengenai kemungkinan serangan militer terhadap fasilitas nuklir Iran kian meningkat, namun langkah itu dipandang tidak lagi efektif.

Menurut laporan Yedioth Ahronoth, Jumat (10/8), pejabat top AS, yang memiliki sumber-sumber intelijen relevan dibagi antara Israel dan AS, menyatakan Teheran kian mencapai 'zona imunitas'.

Laporan NIE, yang diserahkan baru-baru ini ke Gedung Putih, melukiskan gambaran suram. Mereka mengindikasikan 'proses signifikan' di angkatan bersenjata iran yang bertugas fokus pada manufaktur hulu ledak nuklir.

NIE melaporkan Iran baru-baru ini menginstal 5 ribu 'mesin sentrifugal kembar' di fasilitas nuklir bawah tanah dekat Fordo, dekat Qom.

Sejauh yang dicemaskan Israel, pemasangan mesin sentrifugal di Fordo telah membuat fasilitas tersebut 'kebal; bahkan meski sebagian, dari serangan Israel. Sementara ditinjau dari lokasi fasilitas nuklir yang berada di kawasan berbukit, kalau toh ada serangan akan sulit dilakukan.

Menurut laporan, AS dan Israel tak memiliki kata sepakat dalam kerangka waktu serangan militer ke Iran. Namun mereka sepenuhnya setuju dengan data intelijen. "Tak ada satu pun yang kami tahu yang kalian tidak tahu," ujar pejabat tinggi AS." Sebaliknya, intelijen anda pun membagi semuanya kepada kami."

 

Laporan NIE yang berdasar pemeriksaan intelijen palin kini terhadap situasi di Iran, dianggap sebagai salah satu kumpulan laporan rahasia tingkat tinggi untuk Washington.

Sumber-sumber Israel menyatakan kedua negara tahu persis bahwa 'militer' Iran telah memperbarui aktivitasnya di Parchin--pangkalan militer yang digunakan untuk riset dan pengembangan nuklir, di mana inspektur IAEA tidak diperbolehkan masuk.

sumber : Yedioth Ahronoth
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement