Kamis 23 Aug 2012 08:50 WIB

PM Inggris Ikut Obama Ancam Suriah

David Cameron, depan, dan Barack Obama.
Foto: worldviewtonight.
David Cameron, depan, dan Barack Obama.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON - Perdana Menteri Inggris David Cameron dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama pada Rabu (23/8) mengancam bakal mengambil tindakan baru jika Suriah menggunakan senjata kimia pada pejuang oposisi di negara tersebut.

Kedua pemimpin sepakat melalui pembicaraan telepon bahwa penggunaan senjata kimia akan "sepenuhnya tidak dapat diterima", demikian seperti dikutip dan disiarkan kantor Cameron di Downing Street. 

"Keduanya mengatakan bahwa mereka ingin melihat oposisi yang kredibel dan berharap bahwa oposisi akan menggunakan pertemuan mendatang mereka di Kairo untuk menunjukkan kesatuan tujuan nyata serta koherensi dalam bekerja menuju transisi," tambah pernyataan itu.

Cameron, yang baru saja kembali ke Westminster setelah liburan musim panas, berbicara secara terpisah dengan Presiden Prancis Francois Hollande dalam upaya untuk memastikan bahwa Suriah tetap fokus menjadi perhatian internasional.

Pasukan Suriah yang didukung oleh helikopter tempur dan tank-tank melancarkan serangan ke beberapa wilayah di Damaskus pada Rabu, kata para aktivis. Mereka mengatakan rezim bertempur untuk membasmi perlawanan oposisi bersenjata di ibu kota.

Setidaknya 37 orang dilaporkan tewas di Damaskus saja, sehari setelah Menteri mengisyaratkan bahwa rezim diperangi siap untuk membahas mundurnya Presiden Bashar al-Assad dalam setiap perundingan untuk mengakhiri konflik brutal 17-bulan.

Dalam pembicaraan telepon sebelumnya, Cameron dan Hollande "berdua sepakat bahwa situasi pengungsi sangat mengganggu ", dengan pemimpin Perancis menekankan bahwa krisis akan menjadi fokus Prancis dalam pertemuan para menteri di Dewan Keamanan PBB pada akhir bulan," kata pernyataan Downing Street.

 

 

 

 

 

 

 

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement