REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - Pentagon mengancam akan melakukan tindakan hukum terhadap mantan anggota Pasukan Khusus Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy SEAL) yang menulis buku yang menceritakan tentang perannya dalam serangan yang menewaskan pemimpin Alqaidah Osama bin Laden.
"Dalam penilaian Departemen Pertahanan, Anda berada dalam pelanggaran materi dan pelanggaran terhadap perjanjian penutup yang Anda tandatangani dan Pentagon mempertimbangkan semua solusi hukum yang tersedia bagi kita," kata penasihat Jenderal Departemen Pertahanan Jeh Johnson dalam suratnya kepada penulis, yang menulis menggunakan nama samaran "Mark Owen".
Buku mantan Komandan Angkatan Laut yang berjudul "No Easy Day" itu akan dirilis pekan depan namun telah memicu gelombang publisitas dan kontroversi.
Ia menandatangani dokumen selama masa kerjanya dan sebelum pensiun ia berjanji untuk "tidak pernah membocorkan" informasi rahasia dan mengirimkan naskah apapun kepada Pentagon sebelum diterbitkan, kata Johnson dalam suratnya.
Pengacara utama Pentagon mengatakan bahwa sejumlah eksemplar buku telah muncul bahwa sebelum peluncuran yang dijadwalkan pekan depan dan memperingatkan: "penyebaran lebih jauh dari buku Anda akan memperburuk pelanggaran terhadap perjanjian yang Anda buat," ujarnya.
Surat tersebut tidak mengindikasikan apakah buku tersebut mengungkapkan rahasia-rahasia yang dapat membahayakan pasukan AS namun pejabat tinggi intelijen dan militer telah memeriksa melalui teks dalam beberapa hari terakhir untuk mencari sejumlah pengungkapan taktik atau teknik yang sensitif.
Kematian pemimpin Alqaidah versi anggota Pasukan Khusus Angkatan Laut AS itu berbeda dari keterangan yang disampaikan oleh pemerintahan Barack Obama dan akan memicu perdebatan tentang penanganan rahasia negara di balik pembunuhan tersebut.