Kamis 06 Sep 2012 15:10 WIB

Indonesia-Mongolia Rintis Kerja Sama

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
Foto: Antara
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)

REPUBLIKA.CO.ID, ULAAN BAATAR – Indonesia dan Mongolia merintis kerja sama di sejumlah sektor. “Saya optimis akan terjalin kerja sama yang baik antara kedua negara,” kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Kamis (6/9), seperti dilaporkan wartawan Republika, Nasihin Masha dari Mongol.

Usai pertemuan bilateral kedua negara di Istana Negara Mongolia, Presiden SBY mengadakan jumpa pers bersama dengan Presiden Mongolia, Tsakhia Elbergdorj. SBY juga mengadakan perteuan dengan Perdana Menteri, Norovyn Altankhuyag, dan Ketua Parlemen, Z Enkhbold.

Presiden tiba Ulaan Baatar pada Rabu petang dan Jumat pagi melanjutkan perjalanan dinasnya ke Vladivostok, Rusia. Pada Kamis pagi, Presiden diterima melalui upacara militer di Sukhbataar Square, yang terletak di halaman Istana Negara.

SBY merupakan Presiden ketiga yang berkunjung ke Mongolia. Sebelumnya adalah Sukarno pada 1956 dan Megawati Soekarnoputri pada 2003. Sedangkan Punsalmaagiin Ochirbat adalah satu-satunya presiden Mongolia yang pernah berkunjung ke Indonesia, yaitu pada 1997. Karena itu, SBY mengundang Presiden Mongolia untuk berkunjung ke Indonesia. Dua perdana menteri Mongolia juga pernah ke Indonesia, yaitu Nambar Enkhbayar (2002) dan Sukhbaatar Batbold (2011).

Dalam pernyataannya, Presiden SBY mengatakan, bahwa kedua negara akan menjalin kerja sama di bidang perdagangan dan investasi, pertambangan dan energi, pertanian, dan pembangunan infrastruktur.

“Mongolia memiliki sejarah kejayaan di masa lampau dan memiliki prospek yang cerah di masa depan,” katanya. Karena itu, SBY membawa sejumlah pengusaha yang tergabung dalam Kadin Indonesia dan Hipmi untuk dipertemukan dengan pengusaha Mongolia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement