REPUBLIKA.CO.ID, Menghancurkan satu dari total lima fasilitas nuklir Iran bakal membutuhkan sepasang pengebom B-2 yang bertolak dari Diego Garcia. Setiap pesawat sedikitnya mengusung dua bom generasi berikut penghancur bunker, GBU-57 Massive Ordinance Penetrator, berbobot 15 ribu kilogram.
Setiap amunisi yang dipandu GPS mengandung lebih dari peledak konvensional berbobot 2.700 kilogram yang terletak di dalam tubuh bom sepanjang 6,3 meter terbuat dari besi keras. "Bom itu didesain untuk menembus batu, beton demi mencapai bunker musuh atau instalasi terowongan rahasia," tulis Cordesman yang meyakini ledakan satu bom saja bisa memukul Iran dari ambisi nuklirnya selama beberapa tahun.
Israel--kemungkinan--dapat melakukan serangan serupa, namun hanya perhitungan di atas keras. Pasalnya akan membutuhkan seperempat dari jet tempur yang dimiliki negara itu dan seluruh pesawat tanker pembawa bahan bakar, sehingga tak meninggalkan sisa lagi untuk target sekunder.
Jet-jet Israel pun harus melintasi kawasan Suriah dan Turki sebelum terbang di atas Irak dan Iran. Tentu saja itu bukan kawasan aman dan ramah.
"Jumlah pesawat yang dibutuhkan termasuk proses pengisian bahan bakar selama perjalanan menuju target tanpa dideteksi dan dicegat musuh, benar-benar misi rumit dan berisiko tinggi, malah tak ada jaminan keberhasilan sama sekali," tulis Cordesman.
Dan kalau toh reaktor terhantam, "Balasan Iran berkonsekuensi menghancurkan kawasan,"imbuhnya. "Anda bahkan tidak ingin membayangkan seperti apa Timur Tengah setelah serangan Isreal terhadap Iran."
Opsi serangan Amerika, sekali lagi di atas kertas memungkinan. Namun, "Jelas, bila Amerika Serikat melakukan maka kita akan menuai dampak sebesar neraka," begitulah pernyataan Menteri Pertahanan AS, Leon Panetta, musim semi lalu.
Cordesman dalam kajiannya pun lebih menyarankan negosiasi. "Studi tadi menunjukkan betapa berbahayanya perang apa pun di Teluk terhadap ekonomi dunia." Politisi mungkin lebih mudah menyerukan serangan terhadap Iran, tapi ada alasan kuat yang membuat para perencana militer selalu lebih waspada.