Sabtu 22 Sep 2012 06:30 WIB

Delapan Orang Ditangkap Terkait Serangan di Benghazi

Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Benghazi, Libya, terbakar saat sekelompok demonstran menggelar aksi memprotes film yang diproduksi di Amerika Serikat pada 11 September.
Foto: Reuters/Esam Al-Fetori
Konsulat Jenderal Amerika Serikat di Benghazi, Libya, terbakar saat sekelompok demonstran menggelar aksi memprotes film yang diproduksi di Amerika Serikat pada 11 September.

REPUBLIKA.CO.ID, TRIPOLI -- Aparat keamanan Libya telah menangkap delapan orang tersangka terkait serangan di konsulat AS di Benghazi, kata seorang pejabat keamanan Libya, Jumat.

"Jumlah yang telah ditangkap kini mencapai delapan orang," kata seorang pejabat di kantor Perdana Menteri, Mustafa Abushagur.

Seorang pejabat keamanan mengatakan, pihak berwenang Libya telah mengidentifikasi 50 orang yang terlibat dalam serangan itu.

Serangan di Benghazi pada Selasa (11/9) dilakukan saat berlangsungnya protes menentang film yang dibuat di AS yang menghina Nabi Muhammad. Duta Besar AS untuk Libya Christopher Stevens dan tiga warga lain Amerika tewas dalam serangan tersebut.

Presiden Libya Mohammed Magarief pada Minggu (16/9) mengatakan, serangan tersebut direncanakan oleh orang-orang asing yang memiliki hubungan dengan Al-Qaida.

Magarief mengatakan kepada CBS News, beberapa dari para tersangka itu, termasuk mereka yang merencanakan serangan tersebut, berasal dari luar Libya seperti Mali dan Aljazair.

"Secara pasti serangan itu direncanakan oleh orang-orang asing, yang memasuki Libya beberapa bulan lalu dan mereka merencanakan aksi-aksi kriminal sejak kedatangan mereka," kata Magarief dalam wawancara pada program "Face the Nation" CBS.

Ia mengatakan, situasi keamanan di Libya masih tetap "sulit" bagi warga AS, juga bagi orang-orang Libya. AS ingin FBI menyelidiki serangan itu, namun Magarief menolak dengan mengatakan masih terlalu dini untuk AS mengirim penyelidik ke Libya.

sumber : Antara/Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement