REPUBLIKA.CO.ID, PARIS--Presiden Prancis Francois Holland, Kamis (1/11) berjanji akan menindas anti-Semitisme saat menghadiri upacara bersama Perdana Meneri Israel Benjamin Netanyahu. PM Israel itu tengah berkunjung, untuk menghormati korban penembakan di satu sekolah Yahudi di Toulouse.
"Prancis akan berjuang terus melawan anti-Semitisme," kata Kepala Negara Prancis itu. Ia mengenang penembakan oleh seorang pria yang diilhami Alqaidah, Mohammed Merah, yang menembak hingga tewas empat orang --tiga anak yahudi dan seorang rabbi pada 19 Maret.
Ketika berbicara kepada murid, orang tua dan guru di sekolah Yahudi tersebut, Hollande mengatakan Prancis akan melakukan setiap langkah yang perlu guna menjamin keamanan orang Yahudi, demikian laporan Xinhua.
Ia juga mengatakan pemerintah juga akan memastikan keamanan rakyat Prancis pada umumnya sebab "keamanan adalah kepentingan nasional semua orang di Prancis". Hollande menegaskan Prancis takkan lemah dalam memerangi aksi teror, dan akan mengambil pelajaran dari kasus Merah guna meningkatkan jaringan intelijen negara.
Pada gilirannya Netanyahu menyampaikan tekadnya untuk menjaga orang Yahud, dan menambahkan kebencian bukan hanya mengancam orang Yahudi tapi juga semua orang dari seluruh agama.
Netanyahu melakukan kunjungan dua-hari ke Paris atas undangan Presiden Prancis. Kedua pemimpin itu bertemu untuk pertama kali Hollande memangku jabatan pada Mei, dengan tujuan memperkuat hubungan antara kedua negara mereka.
Selama pertemuan tersebut, Hollande menyampaikan harapan bahwa "orang Israel dan Palestina akan bisa melanjutkan perundingan tanpa persyaratan".