Sabtu 10 Nov 2012 04:31 WIB

Anggota Parlemen Pakistan Lolos dari Serangan Bom Sepatu

Bom rakitan (ilustrasi).
Foto: Blogspot.com
Bom rakitan (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Seorang anggota parlemen Pakistan selamat dalam upaya pembunuhan Jumat ketika bom yang dipasang di sepatunya meledak pada saat ia memakainya di luar sebuah masjid setelah sholat, kata beberapa pejabat.

Ledakan itu, yang terjadi di Dera Bugti, sekitar 500 kilometer sebelah timur Quetta, ibu kota provinsi Baluchistan, mencederai 12 orang, namun luka-luka mereka tidak membahayakan nyawa, kata polisi dan pejabat setempat.

Ahmedan Bugti, anggota parlemen dari Partai Liga-Q Muslim Pakistan yang merupakan bagian dari koalisi nasional yang berkuasa, meninggalkan sepatunya di luar masjid ketika ia melaksanakan sholat Jumat, kata sekretaris kementerian dalam negeri provinsi itu, Akbar Durrani, kepada AFP.

Seseorang memasang bom di salah satu sepatunya, yang meledak ketika anggota parlemen itu memakainya. "Kaki Bugti cedera parah, sebuah helikopter telah disiapkan untuk menerbangkannya ke Quetta," kata Durrani.

Belum ada pihak yang mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, namun sejumlah kelompok militan beroperasi aktif di Baluchistan, provinsi terbesar namun termiskin di Pakistan. Kekerasan sektarian antara Sunni dan Syiah terjadi di wilayah yang berbatasan dengan Iran dan Afghanistan itu.

Separatis Baluchistan mengobarkan kekerasan sejak 2004 untuk menuntut otonomi politik dan pembagian lebih besar dari kekayaan minyak, gas dan mineral di wilayah yang penduduknya dilanda kemiskinan itu.

Kelompok militan Lashkar-e-Jhangvi (LJ) yang terkait dengan Al Qaida juga mengobarkan serangan-serangan terhadap minoritas Syiah, dan beberapa aparat kepolisian di kota itu menyatakan mereka diancam oleh kelompok tersebut.

Pakistan dilanda serangan-serangan bom bunuh diri dan penembakan yang menewaskan lebih dari 5.200 orang sejak pasukan pemerintah menyerbu sebuah masjid yang menjadi tempat persembunyian militan di Islamabad pada Juli 2007.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement