REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setelah terpilih kembali sebagai Presiden Amerika Serikat, Barack Obama memutuskan berkunjung ke sejumlah negara Asia Tenggara, yaitu Thailand, Myanmar dan Kamboja untuk mempererat kerjasama di kawasan ini.
Dari ketiga negara itu, yang paling bersejarah dari lawatan Obama ini adalah kunjungannya ke Myanmar yang selama ini dikucilkan Barat. Obama berharap kunjungannya bisa mendorong semangat reformasi demokrasi di Myanmar.
"Terkait reformasi demokrasi, kami akan memfokuskan untuk mengatasi masalah konflik etnis di sana," ujar Deputi Penasehat Keamanan Ben Rhodes saat menemani Obama dalam perjalanan.
Ia menambahkan kunjungan Obama ke Myanmar untuk memutus kerjasama militer Myanmar dengan Korea Utara. "Kami sudah lihat Myanmar melakukan pergerakan positif," ujar dia seperti dikutip Reuters.
Kunjungan Obama kali ini dibayangi oleh konflik Timur Tengah dan masalah pajak yang sedang ramai dibicarakan di AS. Rabu pagi pekan ini Obama akan kembali ke Washington.