Selasa 11 Dec 2012 15:52 WIB

Menlu Uni Eropa Kecam Rencana 3 Ribu Pemukiman Yahudi

Rep: hannan putra/ Red: Ajeng Ritzki Pitakasari
Beberapa unit perumahan Israel di kawasan Ma'ale Madumim, E1, yang dianggap 'garis merah' oleh dunia internasional.
Foto: REUTERS
Beberapa unit perumahan Israel di kawasan Ma'ale Madumim, E1, yang dianggap 'garis merah' oleh dunia internasional.

REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS-- Uni Eropa menyatakan kekecewaannya dengan rencana Israel membangun pemukiman Yahudi di Tepi Barat. Langkah itu dinilai akan memperburuk upaya perdamaian di Timur Tengah. Sebagaimana yang telah direncanakan para mentri luar negri Uni Eropa, Senin (10/12) kemarin seperti dilaporkan Arab

Proyek pembangunan pemukiman Yahudi yang disebut E1 di Tepi Barat adalah daerah di luar Yerusalem yang pasti telah memicu protes dari dunia Internasional. Rencana pembangunan 3600 pemukiman Israel tersebut sebagai upaya Israel memecah wilayah Palestina dengan harapan bisa menghalangi pembentukan negara Palestina yang layak.

"Uni Eropa sangat kecewa dengan dan sangat menentang rencana Israel untuk memperluas pemukiman di Tepi Barat yang juga termasuk di Yerusalem Timur. Uni Eropa sangat menentang rencana untuk mengembangkan kawasan E1 yang dimaksud," bunyi draft kesimpulan hasil pertemuan sehari Mentri Luar Negeri Negara-Negara Uni Eropa di Brussels, Senin (10/12).

Proyek E1 yang dijalankan Israel disebut merusak prospek resolusi negosiasi konflik yang akan diselenggarakan untuk perdamaian di Timur Tengah. Kelangsungan hidup dan masa depan dua negara justru menjadi suram karena makin menjauh dari prosesi perdamaian.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement