REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Meski dikecam sejumlah pihak, Korea Utara 'keukeuh' meluncurkan roketnya, Rabu (12/12). Roket yang diprediksi berhasil sampai luar angkasa itu dicurigai sebagai uji misil balistik.
Roket diluncurkan sebelum jam 10.00 waktu setempat, dan terlihat dari Kepulauan Jepang di Okinawa. Peluncuran roket pada April lalu sempat gagal, setelah kurang dari dua menit mengudara.
Dua negara tetangga Korut, Korea Selatan dan Jepang bertemu pascapeluncuran roket. Televisi Jepang, NHK melaporkan bagian dari roket terlihat jatuh di perairan Filipina.
Hingga peluncurannya, belum ada laporan resmi dari Korut. Laporan resmi dari Pemerintah Korut pernah dibuat pada April lalu saat peluncuran roket gagal dilakukan. Namun, mereka mengklaim telah meluncurkan satelit pada 2009 lalu.
Pejabat Korsel menyatakan pihaknya akan membuat pertemuan menyangkut keamanan wilayah. Peluncuran roket Korut tersebut hampir bertepatan dengan satu tahun kematian Kim Jong Il.
Reuters melaporkan, peluncuran itu pun menuai banyak kritik dari sejumla negara, karena Korut dicurigai sedang mengujicoba alat perang bertenaga nuklir. Korsel, Rusia, Jepang dan AS serta lembaga internasional NATO dan PBB, menjadi pihak yang kontra dengan peluncuran roket tersebut.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
