Rabu 09 Jan 2013 09:00 WIB

Australia Dilanda Bencana

Rep: Nur Aini/ Red: Abdullah Sammy
Kebakaran hutan di Australia (ilustrasi)
Foto: webecosist.com
Kebakaran hutan di Australia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CANBERA -- Bencana kebakaran hebat semak belukar melanda wilayah Australia. Api yang berkobar sulit untuk dikendalikan karena angin kencang dan panas tinggi. Kebakaran telah melanda hampir di seluruh wilayah berpenduduk padat sehingga terpaksa dilakukan evakuasi.

Lebih dari 140 titik api berada di sepanjang New South Wales. "Keadaannya bisa lebih buruk dari ini, kami berada di tingkat bencana, " Komisaris Layanan Kebakaran, Shane Fitzsimmons seperti dikutip Aljazeera, Rabu (9/1).

Perdana Menteri Julia Gillard memperingatkan warganya untuk berlindung karena suhu udara melonjak menjadi lebih dari 45 derajat celcius. "Ini adalah hari yang sangat berbahaya. Penduduk harus menjaga keamanan dan mereka harus memperhatikan peringatan dari otoritas lokal, " ungkapnya.

Ribuan petugas pemadam kebakaran bersiaga di New South Wales. Sementara itu, ratusan orang terpaksa mengungsi.

Tingkat bencana adalah skala yang paling parah. Tingkat itu pertama kali diumumkan pada 2009 dimana badai Victoria menerjang dan merenggut 173 nyawa manusia. Kondisi itu juga mengindikasikan kebakaran tidak terkendali, tidak terduga dan bergerak cepat. Sehingga, evakuasi menjadi pilihan untuk mengamankan warga.

Sejauh ini hanya satu rumah yang dilaporkan hancur di Jugiong. Dua rumah dilaoorkan hancur di negara bagian Victoria. Ribuan orang menuju pantai Bondi untuk menghindari udara panas yang mencapai 41,8 derajat celcius.

Hingga saat ini belum ada laporan kematian. Kebakaran menjadi fenomena tahunan di musim panas Australia antara Desember-Februari.

Kebakaran hutan menghancurkan lebih dari 100 rumah di Tasmadia akhir pekan lalu. Sebanyak 40 titik api menyala di kawasan selatan. Namun, ancamana kebakaran rumah diyakini telah berakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement